Karnaval Merdeka HUT RI ke-79 Desa Menganti Geliatkan UMKM

Kirab Budaya dan Sound Horeg di Desa Menganti Turut Berimbas Pada Ekonomi Warga

GRESIK (SurabayaPost.id) – Kirab budaya yang juga sekaligus gelaran sound horeg (perangkat sound system penunjang rombongan saat melakoni karnaval), kembali digelar di Desa/Kecamatan Menganti, Gresik.

Gelaran mendapat sambutan antusias masyarakat, yang rela berbondong dan memadati tepian jalan raya untuk menyaksikan.

Ketua panitia acara yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Menganti Imam Su’udi mengatakan, gelaran kirab dan sound horeg rutin dilaksanakan Pemerintah Desa (Pemdes) Menganti setiap tahun dalam memeriahkan HUT kemerdekaan Republik Indonesia (RI), yang pada tahun ini merupakan HUT ke-79 kemerdekaan RI.

“Setiap HUT RI, kami memang selalu menyelenggarakan kirab budaya dan sekaligus sound horeg yang ditunggu oleh masyarakat,” tutur Imam, pada saat penyelenggaraan acara, Minggu (25/8/2024).

Imam mengaku, dibandingkan dengan penyelenggaraan serupa sebelumnya, tahun ini jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, jumlah peserta meningkat tercatat hampir dua kali lipat. Pada penyelenggaraan tahun lalu sebanyak 15 tim/rombongan, sementara tahun ini 26 tim/rombongan.

“Untuk tahun ini jumlah peserta lebih banyak. Tahun kemarin hanya 15 tim/rombongan, kini ada 26 tim/rombongan. Mungkin warga (peserta) termotivasi untuk ikut, setelah melihat acara tahun kemarin,” terangnya.

Imam menjelaskan, tim/rombongan yang ikut ambil bagian dalam gelaran kirab budaya dan sound horeg berasal dari tujuh dusun, 13 RW dan 41 RT yang ada di Desa Menganti. Di mana setiap personel tim/rombongan berasal dari campuran di antara ketujuh dusun, 13 RW dan 41 RT tersebut.

“Campuran. Tapi lihat, semua warga kompak, guyub dan rasa memiliki kampung tampak muncul untuk dapat menyukseskan acara. Bahkan, mereka (peserta) itu inisiatif sendiri, urunan (patungan) buat sewa baju, sewa sound system,” beber Imam.

Padahal menurut Imam, dalam gelaran kirab budaya dan sound horeg yang dilaksanakan, tidak ada perlombaan dengan iming-iming sejumlah uang atau hadiah prestisius. Karena setiap tim/rombongan yang berpartisipasi, semua diberi tropi dan piagam keikutsertaan.

“Kami hanya memberikan tropi dan piagam, dengan semua tim/rombongan dapat,” ucap Imam

Kendati demikian, warga terlihat cukup antusias untuk menyaksikan gelaran berlangsung. Bahkan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan warga yang menyaksikan, serta kelancaran even tersebut, panitia sampai menutup akses jalan raya yang digunakan rute oleh tim/rombongan.

Para pengguna jalan raya yang hendak menggunakan akses depan kantor Kecamatan Menganti, untuk sementara dialihkan melalui jalur alternatif yang telah dipersiapkan.

Dikarenakan jalan tersebut, digunakan sebagai rute kirab budaya dan sound horeg. Termasuk, para pedagang dan pelaku UMKM yang merasakan langsung imbas positif dari terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Start di depan Perumahan Golden Berri, finish di lapangan Desa Menganti, jadi tim/rombongan berjalan kurang lebih dua kilometer.

Dan selain warga yang menonton, di kiri dan kanan jalan juga banyak pelaku UMKM dan pedagang yang berjualan, yang itu artinya ada unsur ekonomi kerakyatan juga dalam kegiatan ini,” beber Imam.

Yakhob salah seorang pedagang di lokasi membenarkan, bila dirinya memang sudah jauh hari menggadang acara kirab budaya dan sound horeg yang diselenggarakan di Desa Menganti. Sebab menurutnya, banyak warga yang menonton dan pasti membutuhkan jajanan maupun minuman.

“Dari pengalaman tahun kemarin, saya memang sudah menanti acara ini untuk berjualan. Dari kemarin saya sudah jualan, sudah ramai, lebih ramai dari yang tahun kemarin,” ungkap Yakhob.

Sutrisno yang menjabat Pj Kepala Desa Menganti, memberi apresiasi atas terselenggaranya kirab budaya dan sound horeg dalam memeriahkan HUT ke-79 kemerdekaan RI. Karena menurut Sutrisno, kegiatan berlangsung meriah dengan warga terlihat guyub, rukun dan mampu memberikan hiburan menarik bagi masyarakat.

“Serta ada juga banyak pelaku UMKM dan pedagang kecil yang bisa berjualan, warga juga bisa mengais rezeki dari adanya kegiatan. Saya apresiasi dan tidak lupa terima kasih, kepada semua pihak yang telah ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan,” kata Sutrisno.(***)