GRESIK (SurabayaPost.id)-Muhammad Fuad Thoifi Ihsan (22), warga Abar-abir, Kecamatan Bungah nekat melompat dari atas Jembatan Sembayat, Kecamatan Manyar, Gresik Jawa Timur, Minggu (12/1/2020) sore karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Sebelum melompat ke Sungai Bengawan Solo, ia menggeletakkan sepeda motornya diatas jembatan.
Diceritakan Zainuri (52), ayah korban, bahwa anaknya sudah hampir satu tahun menganggur karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sudah berusaha kesana kemari dengan ihtiar melamar juga selalu gagal. Tapi Zainuri tak pernah menyangka jika anaknya nekat menceburkan diri ke Sungai.
“Anak saya memang kepingin sekali bekerja, karena sudah setahun lebih menganggur. Saya tidak menyangka karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, akhirnya anak saya nekat bunuh diri,” ucap Zainuri penuh kesedihan mendalam saat didampingi Kapolres AKBP Kusworo Wibowo dilokasi kejasian.
Saat ini petugas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan posko pencarian korban.
“Malam ini akan kami lakukan pencarian kering, yaitu menyisir di pinggir-pinggir sungai dan besok baru kita lakukan pencarian ke area sungai,” terang Kapolres yang rajin turun ke TKP ini.
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo yang mendapati informasi kejadian tersebut, langsung bergerak cepat mendatang TKP (Tempat Kejadian Perkara). “Kami sudah menelusuri dari nopol sepeda motor (korban) yang tertinggal di TKP dan kami sudah bertemu dengan orang tuanya, yaitu pak Zainuri,” ungkap Kapolres Gresik.
Awal mula pemuda pengangguran ini datang ke jembatan dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X125 nopol W 6853 MH. Dia dilaporkan berhenti dan membiarkan mesin motornya tetap menyala di tepi trotoar jembatan. Lalu, tiba-tiba dai terjun dari atas jembatan.
Saksi di lokasi, M Fadil (30), warga Desa Bedanten, Kecamatan Bungah, Gresik mengatakan, saat korban melompat dari atas jembatan, seorang pengemudi mobil Avanza sempat melihat aksi nekat itu. Dia turun dari mobil dan berteriak memberi tahu warga dan meminta pertolongan.
“Saya tahunya pas diteriaki oleh sopir mobil Avansa di depan saya. Dia berteriak ‘ada orang kecebur’. Saya lalu berhenti dan melihat ke bawah jembatan. Waktu itu, saya masih melihat tubuh korban sempat muncul, tapi kemudian hanyut bersama derasnya arus Sungai Bengawan Solo,” ujar Fadil.
Mendengar kabar itu, aparat Polsek Bungah dan Polsek Manyar lalu mendatangi lokasi kejadian. Mereka meminta keterangan para saksi dan mengamankan barang bukti motor korban yang tergeletak di tepi trotoar jembatan.
Leave a Reply