Ketua DPRD Gresik : Investasi di Gresik Paling Tinggi Dibanding 37 Kota/Kabupaten di Jatim

Gresik (SurabayaPost.id)–Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir berharap investasi di Gresik terus meningkat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan kebutuhan tenaga kerja lokal. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2024 pertumbuhan ekonomi di Gresik mencapai 4,79 persen

Menurut dia, investasi adalah rumus untuk menggerakkan terciptanya lapangan kerja dan penibgkatan PAD sekaligus dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan perluasan operasi perusahaan.

“Tentu PAD meningkat karena investasi memberikan kontribusi langsung melalui pajak dan juga pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh investasi,” ujar Syahrul, Rabu (11/6/25).

Anggota Fraksi PKB ini mengaku investasi di Kabupaten Gresik juga berdampak terhadap nilai investasi di Jawa Timur. “Pada tahun 2024 nvestasi di Kabupaten Gresik tertinggi di Jawa Timur, yakni tembus di angka Rp 37,91 triliun. Gresik paling tinggi investasinya dibanding 37 kabupaten dan kota lain,” ungkapnya.

imbuhnya.Ditambahkan Syahrul, tingginya investasi diharapkan diikuti naiknya PAD Gresik.”Tentunya dengan banyaknya investasi yang masuk ke Gresik harus berbanding lurus dengan pendapatan,” tandasnya.

Ditegaskan Syahrul pada tahun 2025, Anggaran Pendapadan dan Belanja Daerah (APBD) diproyeksikan sebesar Rp 3,844 triliun. Pendapatan sebesar itu antara lain bersumber dari PAD yang diproyeksikan mencapai Rp 1,544 triliun.

“DPRD selaku penggodok anggaran menginginkan target PAD itu bisa tercapai, syukur-syukur bisa terlampaui. Untuk itu, dengan tingginya investasi di Gresik PAD pun diharapkan ikut terdongkrak,” harapnya.

Dengan tingginya PAD yang masuk akan sangat berpengaruh signifikan terhadap kekuatan fiskal APBD untuk menopang pembiayaan pembangunan. Tidak hanya sektor PAD, tingginya investasi yang masuk di Gresik juga diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja (ketenagakerjaan) baru untuk mengurangi angka pengangguran.

“Berdasarkan data BPS tahun 2024 tingkat pengangguran terbuka (TPT) Gresik masih di kisaran 6,45 persen. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 71,61 persen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Gresik menjadi atensi khusus DPRD Gresik. Karena itu, DPRD menginisiasi peraturan daerah (Perda) nomor 7 tahun 2022, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.

“Dalam perda ini diatur bahwa perusahaan di Gresik setiap rekrutmen tenaga kerja wajib 60 persen dari yang dibutuhkan menyerap dari warga ber-KTP Gresik atau tenaga kerja lokal,” terang Syahrul.

Pada kesempatan ini Syahrul juga mengapresiasi Komunitas Wartawan Gresik (KWG) berkolaborasi dengan DPRD Gresik akan menggelar dialog pubilk dengan tema ” Memaksimalkan Investasi untuk Mendongkrak PAD dan Mengurangi Pengangguran”.

“Semoga dialog publik ini menjadi salah satu ikhtiar untuk menumbuhkan investasi di Gresik, mendongkrak PAD dan mengurangi pengangguran,” pungkasnya.

Baca Juga:

  • Perangi Narkoba, Pemdes Domas Peraih Predikat ‘Kampung Bersinar’
  • Tekan Angka Kemiskinan, Pemdes Bringkang Salurkan BLTDD
  • Pemdes Pelem Watu Salurkan BLT Untuk Warga Miskin
  • Disnaker Gresik Gelar Walk-in Interview di Grassmall