Lagi, Pedagang Pasar Induk dan Pengunjung Terusik Oleh Bau Busuk  Sampah di Area Pasar Batu

Tumpukan Sampah di Pasar Induk Among Tani Batu (Gus)
Tumpukan Sampah di Pasar Induk Among Tani Batu (Gus)

BATU (SurabayaPost.id ) – Lagi sejumlah  pedagang di Pasar Induk Among Tani Batu dan para pengunjung kembali terusik oleh tumpukan sampah mengeluarkan aroma busuk dengan lalat hijau beterbangan area kios pakaian di pasar.

Tumpukan sampah diketahui hampir satu bulan tersebut, terkesan dibiarkan berada di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) area pasar.

Tragisnya sampah – sampah tersebut tak hanya mengeluarkan bau busuk, namun ribuan lalat hijau beterbangan hinggap di sejumlah kios – kios pakaian para pedagang di Zona 1 Pasar Induk Among Tani Batu.

Dengan situasi para pedagang banyak mengeluh dengan omzet dagangannya menurun, ditambah dengan aroma bau sampah busuk menyengat, dan lalat – lalat hijau berterbangan nyasar hinggap di dagangan mereka,itu menjadi pemantik reaksi kekesalan para pedagang.

“Hal ini berdampak turunnya omzet ,dan penurunan jumlah pengunjung. Lagi – lagi masalah pengelolaan sampah di pasar ini jadi biyang keroknya mengusik ketenangan rekan – rekan pedagang maupun para pengunjung,” ujar seorang pedagang di Zona 1 ,Arief Setiawan, Jumat (18/10/2024).

Itu ujar dia, sampah – sampah tersebut tak kunjung diangkut menyebabkan kondisinya semakin memburuk, dan menjadi pemandangan tak sedap dipandang.

“Sampah sudah lama tidak diambil sehingga menggunung. Sebenarnya bangunan pasar cukup megah dan bagus, tetapi karena bau menyengat, pengunjung jadi malas datang. Omzet kami jelas menurun,” ungkapnya.

Apalagi,ungkap dia, kondisi pasar sangat sepi, terlebih sampah – sampah tersebut dibiarkan malah memperburuk keadaan para pedagang. 

“Penanganan sampah ini tidak optimal. Sehari-hari kami harus melihat sampah yang menggunung dan mencium baunya yang menyengat,” keluhnya.

Terpisah salah satu pengunjung pasar Sunarti melihat kondisi pasar tersebut mengaku prihatin dan sedih ketika tidak diurus dengan serius oleh dinas terkait.

“Dari pihak terkait terkesan abai dalam hal ini, lantaran kantornya jauh dari TPS, tapi rekan – rekan pedagang tiap hari berhadapan dengan TPS, dengan bau busuk, jelas – jelas mengusik para pedagang maupun pengunjung pasar,” ujar Sunarti.

Itu ujar dia, belum lagi lalat-lalat yang mengerubungi dagangan. Ini menurutnya sangat prihatin ketika dilihat bangunan cukup megah, namun kebersihannya tidak terjaga.Terlebih lagi kondisi pasar masih sepi sejak direnovasi menjadi pasar modern semakin diperparah dengan masalah sampah. 

“Sebelum dibangun jadi pasar modern, pengunjungnya lebih ramai. Sekarang, dengan bau menyengat ini, pasar tambah sep.Saya paham karena tiap hari belanja di sini, saya merupakan warga Batu,” katanya.

Menanggapi polemik tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Induk Kota Batu, Gadis Dwi, mengaku bahwa pihaknya telah menyampaikan keluhan para pedagang kepada DLH Kota Batu untuk segera melakukan penanganan terkait sampah. 

“Keluhan para pedagang sudah saya sampaikan ke DLH. Hari ini, sampah mulai diangkut oleh petugas kebersihan. Semoga masalah ini cepat tertangani sebab sampah merupakan tanggung jawab DLH, bukan kami (UPT ),” dalihnya.

Olehkarena itu, ia berharap agar penanganan sampah bisa segera tuntas agar tidak semakin mempengaruhi kondisi pasar. 

“Kami ingin menjaga kenyamanan pedagang dan pengunjung. Semoga dengan mulai diangkutnya sampah, bau tidak lagi menyengat dan pasar bisa kembali ramai,” harapnya.

Sekadar diketahui sebelumnya Pasar Induk Among Tani Kota Batu dinobatkan sebagai Juara II dalam Lomba Pasar, dalam rangka Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) 2024 yang digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Piala tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan diterimakan kepada Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Aris Setiawan, sebagai perwakilan dari Pemerintah Kota Batu. Dalam lomba ini, Pasar Induk Among Tani berada di bawah Pasar Prawirotaman, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Juara I. Sementara untuk Juara III diraih oleh Pasar Gianyar, Bali.(Gus)