Lapas Kelas 1 Malang Pecahkan Rekor Jawa Timur: 2.454 Warga Binaan Terima Skrining TBC

Lapas Kelas 1 Malang Pecahkan Rekor Jawa Timur: 2.454 Warga Binaan Terima Skrining TBC, Senin 22 September 2025. (ist).
Lapas Kelas 1 Malang Pecahkan Rekor Jawa Timur: 2.454 Warga Binaan Terima Skrining TBC, Senin 22 September 2025. (ist).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Lapas Kelas I Malang menorehkan prestasi gemilang dengan menyelesaikan program Active Case Finding (ACF) TBC yang menyasar 2.454 warga binaan, menjadikan Lapas Malang sebagai unit pemasyarakatan dengan jumlah peserta skrining terbanyak di Jawa Timur. Program yang berlangsung selama 11 hari ini mencakup 428 tahanan dan 2.026 narapidana, menegaskan komitmen kuat Lapas Malang dalam mendukung program nasional eliminasi TBC.

Pelaksanaan ACF TBC yang dipusatkan di Klinik Pratama Paricara Lapas Malang ini terlaksana secara bertahap untuk memastikan setiap warga binaan mendapatkan layanan kesehatan optimal. Proses pemeriksaan meliputi skrining gejala, wawancara kesehatan, hingga rontgen dada dengan dukungan fasilitas mobil rontgen dari Tirta Medical Center (TMC). Kolaborasi erat dengan Kanwil Ditjenpas Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Malang menjadi kunci sukses penyelenggaraan ACF ini.

Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat. “Kami berterima kasih kepada para dokter dan tenaga kesehatan, baik internal pemasyarakatan maupun eksternal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Malang, yang bergantian mengawal kegiatan ini. Tanpa dedikasi mereka, capaian 2.454 orang tidak akan terwujud,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan pada hari terakhir, Senin (22/9/2025).

Pelaksanaan ACF TBC yang dipusatkan di Klinik Pratama Paricara Lapas Malang.
Pelaksanaan ACF TBC yang dipusatkan di Klinik Pratama Paricara Lapas Malang.

Teguh menegaskan komitmen Lapas Malang tidak berhenti setelah ACF berakhir. “Pemantauan kesehatan dan pengobatan warga binaan positif TBC berlanjut hingga enam bulan ke depan dengan pemeriksaan dahak ulang berkala. Jika hasil akhirnya negatif, warga binaan dinyatakan lulus pengobatan,” tambahnya.

Dari hasil skrining, tercatat 8 warga binaan positif TBC yang langsung mendapat perhatian medis lanjutan. Angka ini berpotensi bertambah seiring pemeriksaan sampel dahak yang masih dalam proses uji laboratorium, menjadi temuan penting untuk percepatan pencegahan penularan TBC di lingkungan lapas.

Kolaborasi erat dengan Kanwil Ditjenpas Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Malang menjadi kunci sukses penyelenggaraan ACF ini.
Kolaborasi erat dengan Kanwil Ditjenpas Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Malang menjadi kunci sukses penyelenggaraan ACF ini.

Capaian Lapas Malang ini membuktikan bahwa kerja sama antara pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan mitra kesehatan menghasilkan dampak signifikan. Ke depan, Lapas Malang bertekad konsisten mendukung program pemerintah mewujudkan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan bebas TBC. (lil).

Baca Juga:

  • Lapas Kelas 1 Malang Panen Edamame Berkualitas Super, Siap Memenuhi Kebutuhan Pasar Domestik
  • Ribuan Narapidana di Lapas Malang Terima Remisi dalam Rangka HUT RI ke-80
  • Sambut HUT RI ke 80, Lapas Kelas 1 Malang Bagikan Sembako dan Hasil Panen ke Warga Binaan
  • Lapas Malang dan UM Gelar Panen Edamame dan Lele, Sinergi untuk Ketahanan Pangan