Maksimalkan PPDB Offline, 59 SD Negeri di Kota Malang Belum Penuhi Pagu

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana saat ditemui awak media di Balaikota Malang, Senin (05/06/2023).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana saat ditemui awak media di Balaikota Malang, Senin (05/06/2023).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sejumlah 59 SD Negeri di Kota Malang masih belum memenuhi pagu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana pada Senin (006/2023) di Balaikota Malang.

Dia mengatakan, bahwa data yang ada terus berkembang meskipun PPDB Online sudah berakhir. Saat ini, Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang tidak diterima bisa mencari sekolah lainnya yang membuka PPDB offline.

“Yang jelas (data) setiap hari terus berkembang, karena (CPDB) yang tidak diterima di lembaga yang penuh pasti sudah mengisi yang kosong-kosong itu. Offline mulai Senin sampai terpenuhi,” kata Suwarjana saat ditemui awak media usai pelepasan calon jemaah haji di Balaikota Malang.

Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana bersama OPD lainnya, saat melepas keberangkatan calon jemaah haji ASN Pemkot Malang
Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana bersama OPD lainnya, saat melepas keberangkatan calon jemaah haji ASN Pemkot Malang

Sekolah-sekolah yang masih kekurangan murid itu tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kota Malang.

Masing-masing sekolah ada yang kurang 5-10 siswa. Sedangkan setiap sekolah untuk pagu setiap rombongan belajar antara 28 – 29 murid.

Sebagai informasi, jumlah SD Negeri di Kota Malang sebanyak 191 sekolah. Masih adanya sekolah yang belum memenuhi pagu disinyalir karena rata-rata CPDB saat mengikuti PPDB Online memilih SD yang diincar sebagai pilihan pertama atau dianggap favorit.

CPDB hanya boleh memilih satu sekolah saja dalam aturan PPDB Kota Malang 2023 untuk SD.

“Ya mungkin mereka mau coba-coba di sekolah yang mereka inginkan, menurut mereka mungkin lebih bagus. Akhirnya tertumpuk di beberapa sekolah yang masing-masing ada pagu terbatas, ketika tidak diterima bisa mengikuti PPDB Offline, memilih sekolah lainnya,” katanya.

PPDB online di Kota Malang sudah berlangsung tiga hari, yakni 22 – 24 Mei lalu. Hasilnya, diumumkan pada Jumat (26/5/2023). Sedangkan PPDB Offline masih berlangsung hingga sebelum masuk tahun ajaran baru 2023/2024.

Suwarjana optimis, sekolah-sekolah yang belum terpenuhi pagu akan tertutupi dengan adanya PPDB Offline.

“Kita buka untuk yang Offline mulai hari Senin kemarin sampai terpenuhinya pagu, sampai sebelum tahun ajaran baru,” katanya.

Selain itu, jika nantinya pendaftaran PPDB Offline berakhir dan sekolah-sekolah belum memenuhi pagu maka kegiatan belajar dan mengajar tetap bisa berjalan.

“Bisa berjalan, toh bisa disusulkan, dapodiknya,” katanya.

Dia juga memberikan tips, agar orang tua mempunyai kesempatan besar agar anaknya diterima di SD saat mendaftar offline adalah perkara umur.

Suwarjana menyarankan, semakin tua umur calon siswa di SD saat mendaftar akan diutaman untuk keterima.

“Pokoknya yang lebih tua itu nanti yang diterima. Makannya banyak sekarang yang dituakan umurnya,” pungkasnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.