Mengenal Peran Biaya Provisi dan Tips Ajukan Pinjaman Online dengan Aman

Ilustrasi; sumber 99.co

SURABAYA (SurabayaPost.id) – Perubahan kondisi keuangan di masyarakat telah mengubah aktivitas kredit atau pinjaman yang awalnya hal tabu menjadi suatu hal yang penting dan dibutuhkan. Untungnya, pengajuan kredit sekarang ini bisa jauh lebih mudah dilakukan karena ketersediaan berbagai layanan pinjaman konvensional seperti KTA atau aplikasi pinjaman online. 

Namun, berbeda dengan KTA, pinjaman online umumnya memiliki syarat dan proses pengajuan yang ringan juga praktis. Dana pinjaman yang diajukan pun bisa langsung dicairkan dalam kurun waktu beberapa jam saja.

Akan tetapi, meski lebih mudah untuk diajukan dan dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan, ada beberapa layanan pinjaman online langsung cair yang membebankan sejumlah biaya tambahan. Salah satunya adalah biaya provisi.

Bagi Anda yang masih awam mungkin tidak begitu memahami apa itu biaya provisi dan perannya dalam aktivitas pinjaman. Padahal, biaya tersebut sering kali dibebankan kepada nasabah namun luput dari perhatian. Nah, agar bisa lebih memahami cara kerja dari pinjaman online, simak penjelasan tentang biaya provisi dan tips mengajukan kredit tersebut dengan aman berikut ini.

Pengertian Biaya Provisi

Biasa dibebankan di awal, biaya provisi merupakan biaya pemotongan dari nominal pinjaman yang diajukan. Umumnya, biaya provisi akan membuat pihak peminjam tidak bisa menerima nominal dana pinjaman yang telah diajukannya secara penuh. 

Sebagai contoh, Anda mengajukan pinjaman sebesar 1 juta. Namun, akibat biaya provisi sebesar 1 hingga 3.5 persen, atau sesuai kebijakan penyedia pinjaman, dana yang Anda terima hanya sekitar 900 ribuan. 

Karena memangkas nominal pinjaman dengan jumlah cukup tinggi, peminjam wajib memperhatikan baik-baik kebijakan terkait biaya provisi ini. Dengan begitu, peminjam tidak akan merasa kaget saat ternyata jumlah dana pinjaman yang diterima kurang atau tidak sesuai dengan yang diajukan sebelumnya.

Peran Biaya Provisi dalam Pengajuan Pinjaman Online

Lalu, apa peran dari adanya biaya provisi dalam pengajuan pinjaman online? Secara umum, pembayaran biaya provisi ditujukan sebagai tanda pengikat dari aktivitas pinjaman.

Biaya tersebut menunjukkan bahwa pihak pemberi pinjaman memiliki kewajiban terhadap debitur untuk memberikan sejumlah dana sesuai dengan limit pinjaman yang diajukan. Dalam kata lain, biaya provisi tidak ada sangkut pautnya dengan komisi bagi pihak bank, apalagi hanya akal-akalan pihak sales pinjaman.

Tips Ajukan Pinjaman Online yang Aman

Setelah memahami tentang apa itu biaya provisi dan perannya pada pinjaman online, kini saatnya Anda mencari tahu cara mengajukan pinjaman online dengan aman dan nyaman. 

  1. Usahakan Selalu Bayar Cicilan Tepat Waktu

Selayaknya pinjaman serupa lainnya, Anda wajib membayar cicilan pinjaman online tepat waktu agar terhindar dari sejumlah sanksi.

Saat menunggak cicilan atau telat membayar, debitur pinjaman online akan dibebani dengan denda keterlambatan yang nominalnya bisa membebani keuangan. Selain itu, skor kredit juga akan secara otomatis menurun dan akan menyulitkan Anda untuk mengajukan pinjaman di masa yang akan datang.

Jika tagihan pinjaman online tak kunjung dilunasi, pokok pinjamannya bisa semakin menggunung akibat akumulasi dari bunga dan denda keterlambatan. Pihak penyedia layanan pun sudah pasti akan mengirim debt collector untuk melakukan penagihan utang. Untuk menghindari hal-hal tersebut, pastikan selalu membayar cicilan tepat waktu dan jangan sampai terlambat. 

  1. Pahami Kondisi Finansial

Melunasi cicilan pinjaman online tepat waktu akan lebih sulit untuk dilakukan jika mengajukan pinjaman dengan nominal melebihi kemampuan finansial. Karena mudah terlarut pada kemudahan proses dan syarat pengajuannya, tak sedikit nasabah pinjol yang asal dalam mengajukan nominal kredit. 

Alhasil, cicilannya menjadi terlalu tinggi dan sulit untuk dilunasi dengan lancar. Ujung-ujungnya pembayaran sering terlambat, terdampak denda keterlambatan, pos keuangan lain terpangkas, dan memperparah masalah keuangan. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami dulu kondisi finansial dan kemampuan bayar saat akan mengajukan pinjaman online agar hal tersebut tidak terjadi. 

  1. Cek Legalitas, Kredibilitas, dan Rekam Jejak Penyedia Pinjaman Online

Tips penting lainnya yang menjamin keamanan dan kenyamanan mengajukan pinjaman online adalah mengecek legalitas, kredibilitas, dan rekam jejak penyedia layanannya. Pastikan perusahaan fintech yang menaunginya terdaftar di OJK dan AFPI, dan bila perlu mengantongi izin usaha. Anda bisa melihat status terdaftar dari layanan pinjaman online di situs resmi OJK atau menghubungi kontak resminya di nomor 157. 

Jangan pernah mengajukan pinjaman online pada layanan yang tak terbukti resmi dan legal beroperasi di Indonesia. Pasalnya, Anda berisiko mendapatkan tingkat bunga selangit, denda keterlambatan mencekik, dan ancaman dari penagih utang saat menunggak cicilan. Jika tidak ingin mengalami hal yang dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih pelik tersebut, hanya ajukan pinjaman online pada layanan yang terjamin keamanannya dan terpercaya. 

Pahami Nominal Biaya Provisi dan Tips Manfaatkan Pinjaman Online agar Tak Menyesal di Belakang

Itulah penjelasan singkat mengenai biaya provisi dan tips memanfaatkan pinjaman online. Perlu dipahami, biaya provisi dan tips mengajukan pinjaman online ini wajib dimengerti oleh setiap orang yang berencana memanfaatkan layanan keuangan tersebut. Dengan begitu, nasabah tidak akan terkejut saat mendapati nominal pinjamannya terpotong atau melakukan pengajuan pinjaman dengan nominal terlampau tinggi sehingga cicilannya melebihi kemampuan finansialnya.  (@)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.