Penulis Indonesia Donny Susilo baru saja mempublikasikan buku terbarunya yang berjudul “7 Wonders of Life” dalam bahasa inggris. Buku ini telah secara resmi memasuki pasar internasional dan dalam ditemukan di 15 platform atau toko buku online di seluruh dunia. Kepada awak media, Donny mengatakan bahwa keberhasilan publikasi ini tidak lepas dari keberaniannya untuk menjadi seorang authorpreneur. Lantas apa itu, authorpreneur?
Berasal dari kata “Authorpreneurship”, istilah tersebut menggabungkan kata “author” (penulis) dan “entrepreneurship” (kewirausahaan). Istilah ini merujuk pada pendekatan penulisan yang melibatkan aspek kewirausahaan, di mana seorang penulis tidak hanya fokus pada proses kreatif menulis, tetapi juga memperlakukan penulisan sebagai bisnis.
Donny menjelaskan lebih lanjut bahwa perkembangan dunia digital saat ini sudah sangat maju, self-publishing, self-translating dan self-narating pun sudah tidak mustahil lagi, apalagi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang sekarang ini semakin popular di semua industri. Dengan memanfaatkan perkembangan dunia digital yang semakin maju ini, Donny dapat memasarkan e-book dan audiobooknya dengan mudah di pasar internasional, bahkan lebih cepat daripada versi cetaknya. Audiobook ini juga adalah tren baru yang tidak lama lagi akan menggema di industri buku dalam negeri, kata Donny.
Namun demikian authorpreneurship juga susah-susah gampang, karena itu melibatkan pemahaman tentang aspek bisnis, termasuk pemasaran, promosi, manajemen waktu, dan keuangan. Seorang penulis yang ingin menjadi authorpreneur perlu memiliki keterampilan manajemen bisnis untuk berhasil memasarkan dan menjual karyanya. Untungnya saya juga bekerja sebagai konsultan bisnis dan mendapatkan gelar pendidikan terakhir MBA, kata Donny Susilo.
Authorpreneurship memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan dari penulisan. Ini bisa melalui penjualan buku, hak cipta, seminar, atau produk terkait lainnya. Seorang authorpreneur berfokus pada strategi keuangan yang dapat membantu mereka mencapai stabilitas finansial melalui karyanya.
Authorpreneurship juga melibatkan pembangunan merek pribadi sebagai penulis. Membangun merek ini membantu meningkatkan visibilitas dan kredibilitas penulis di pasar. Personal branding dapat membantu menarik pembaca yang setia dan menciptakan peluang baru.
Pendekatan authorpreneurship mendorong inovasi di dunia penulisan. Penulis tidak hanya berfokus pada menulis buku, tetapi juga mencari cara baru untuk mengemas dan menghadirkan karya mereka kepada pembaca, seperti format buku digital, audiobook, atau platform kreatif lainnya. Seorang authorpreneur dapat menikmati kemandirian yang lebih besar dibandingkan dengan penulis tradisional. Mereka memiliki kendali lebih besar terhadap proses penerbitan, pemasaran, dan distribusi karyanya.
Namun demikian, menjadi seorang penulis yang sukses secara internasional tidak hanya memberikan kelebihan, tapi juga tantangan yang membutuhkan keterampilan, ketekunan, dan strategi khusus. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh penulis yang berusaha go internasional termasuk perbedaan selera pembaca internasional dan dalam negeri. Setiap pasar memiliki preferensi dan selera pembaca yang berbeda. Menyusun karya yang dapat menarik perhatian pembaca dari berbagai budaya dan latar belakang merupakan tantangan tersendiri. Selain itu, Bahasa juga adalah faktor penting. Meskipun banyak orang di seluruh dunia dapat berbicara dalam bahasa Inggris, masih ada pembaca yang lebih memilih karya dalam bahasa ibu mereka. Penerjemahan yang baik juga krusial untuk memastikan pesan dan nuansa asli tetap terjaga.
Setiap pasar internasional memiliki karakteristik pasar dan tingkat persaingan yang berbeda. Penulis perlu memahami pasar tempat mereka ingin memasarkan karyanya, memahami kebutuhan pembaca setempat, dan menghadapi persaingan yang mungkin lebih sengit. Mempromosikan dan memasarkan buku di pasar internasional membutuhkan pemahaman mendalam tentang tren pemasaran global. Penulis perlu memanfaatkan platform media sosial, strategi pemasaran digital, dan kerjasama dengan penerbit atau distributor global.
Selain itu, hukum dan hak cipta berbeda-beda di setiap negara. Penulis perlu memahami aturan dan regulasi setiap pasar, serta melindungi hak cipta mereka secara internasional. Karena jujur saja, resiko buku kita diplagiat dan diterjemahkan ke dalam bahasa lokal sebuah negara yang kita tidak pernah kunjungi akan semakin besar.
Dari segi logistik dan distribusi. Mengelola distribusi buku secara internasional dapat menjadi tantangan. Penulis perlu bekerja dengan penerbit atau distributor yang memiliki pengalaman dalam logistik internasional untuk memastikan buku dapat mencapai pembaca dengan efisien.
Akhir kata, Donny Susilo juga menyarankan agar penulis harus berhati-hati dengan konteks budaya dan sensitivitas saat menulis atau mempromosikan karya mereka. Suatu kalimat atau konsep yang dapat diterima di satu budaya mungkin tidak sama di budaya lain. Penulis perlu mempertimbangkan untuk mengadaptasi karya mereka agar lebih sesuai dengan pasar internasional. Ini dapat melibatkan perubahan bahasa, referensi budaya, atau elemen cerita lainnya.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kombinasi kreativitas, riset pasar, kerjasama, dan kemampuan beradaptasi. Kesuksesan penulis internasional seringkali melibatkan upaya yang berkelanjutan dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang.
Pada akhirnya, Donny Susilo mengajak pembaca untuk membaca buku terbarunya yang berjudul “7 Wonders of Life.”
Penulisan buku ini, kata beliau didasarkan pada fakta bahwa setiap manusia pasti lahir dengan sebuah tujuan, yaitu mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang dapat membawa dirinya mencapai hal yang lebih baik. Buku ini berisi 7 jawaban dari 7 pertanyaan hidup terpenting yang dibawakan di dalam 7 cerita fiksi yang berbeda dari biasanya. Darimana semuanya berasal? Apa harta yang paling berharga di dunia ini? Apa hal yang paling sulit untuk dipahami? Apa itu kebenaran? Apa hal yang paling sulit untuk didapatkan? Kapan waktu terbaik untuk memulai? dan yang terakhir adalah Siapakah kita? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab melalui cerita-cerita yang ditulis berlatar belakang 7 negara yang berbeda dengan berbalut unsur komedi, misteri, horor, spiritualisme, yang membuatnya sangat menarik untuk dibaca oleh orang dari kalangan manapun.
“Buku ini adalah pesan kebaikan yang ditulis atas dasar motivasi untuk menyebarkan pencerahan dari satu orang ke orang yang lain. Bagi siapapun diri anda, jika anda masih belum tahu semua rahasia di dalam kehidupan ini, maka anda perlu membaca buku ini”, tutupnya.