Untuk itu, Meutya juga meminta pemerintah untuk mencari permasalahan yang sedang dihadapi pengrajin dan penjual keramik, sehingga dapat ditentukan bentuk pendampingan yang tepat.
Meutya mengingatkan pelaku UMKM bahwa pengabaian dan ketidakmauan untuk mempelajari digitalisasi memberikan konsekuensi buruk bagi keberlangsungan penjualan keramik. Salah satunya adalah barang yang dijual tertinggal oleh zaman.
“Kalau kita mau downgrade lama-lama nanti tertinggal, bahkan mohon maaf mati itu menurut prediksi dari pakar-pakar IT dunia akan seperti itu kalau kitanya tidak bergegas,” tandasnya. (lil)