
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa perumahan rakyat di Jawa Timur membutuhkan kredit murah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian yang layak.
Dalam kunjungannya ke Kota Malang, Maruarar Sirait mengajak Bank Jatim untuk mengambil peran sebagai penyedia kredit murah bagi kontraktor, pengembang, dan UMKM di sektor perumahan. Ia berharap Bank Jatim dapat menjadi pelopor dalam menyediakan kredit murah bagi masyarakat Jawa Timur.
Maruarar Sirait menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp130 triliun untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Program ini menawarkan subsidi bunga sekitar 5 persen per tahun, sehingga masyarakat dapat memiliki akses ke kredit perumahan yang lebih terjangkau.
“Kalau Bank Jatim mampu jadi pelopor, masyarakat Jawa Timur akan merasakan langsung manfaatnya,” ujar Maruarar Sirait disela kunjungannya sekaligus meninjau perum PNS di Bandulan, Jumat (17/10/2025).

Maruarar Sirait menargetkan bahwa wilayah Jawa Timur dapat menyerap Rp20 triliun dalam penyediaan perumahan rakyat dalam kurun 2,5 bulan ke depan. Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, pengembang, hingga masyarakat penerima manfaat.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan bahwa Kota Malang juga telah menyiapkan skema penyediaan lahan, khususnya membantu ASN memiliki rumah sendiri. Program ini tersebar di tiga kecamatan, yakni Kedungkandang, Lowokwaru, dan Sukun, dengan total 560 unit rumah di atas lahan seluas 7,4 hektare.
“Banyak ASN yang hampir pensiun belum punya rumah. Program ini memberi kesempatan nyata bagi mereka untuk memiliki hunian yang layak,” jelas Wahyu.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Jawa Timur dapat memiliki akses yang lebih mudah terhadap hunian yang layak dan terjangkau. (lil).