MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Walikota Malang Drs H. Sutiaji menyebut peran dan kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) sudah tak terhitung lagi dalam banyak hal. Termasuk dalam pembangunan fisik dan non fisik masyarakat.
Hal itu disampaikan Walikota Malang, Drs H Sutiaji, saat menghadiri dan melepas Kirab Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di depan Masjid Agung Jami’, Jl Merdeka, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (15/01/23).
Tampak dalam prosesi pemberangkatan kirab Satu Abad NU ini, lima unit rombongan mobil jip Willys. Masing-masing jip ditumpangi Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah, Rais Syuriah PCNU Kota Malang KH Chamzawi, mustasyar PCNU Kota Malang Mochamad Anton, dan jajaran PCNU Kota Malang lainnya.
Setelah rombongan lima unit mobil jip Willys, kemudian disusul dua unit Bus Malang City Tour (Macito) berwarna biru tua dan hijau muda yang ditumpangi para jamaah kirab Satu Abad NU. Selanjutnya rombongan jamaah menggunakan sepeda motor dan mobil dengan panji-panji NU di masing-masing kendaraannya.
“Warga Kota Malang ini, mayoritas muslim. Bicara kontribusi NU saya kira sudah tak terhitung. Strukturnya lengkap di Badan Otonom atau Banon. Sudah ada Fatayat, Ansor, Ipnu, Ippnu lembaga Lajnah dan lainya,” terang Walikota Malang usai melepas pemberangkatan rombongan Kirab Panji NU Satu Abad, Minggu (15/01/24).
Ia menambahkan, beruntung bisa sampai di 100 tahun usia Nahdlatul Ulama. Mengingat, tidak semua orang menjumpai usia satu abad. Bahkan mungkin para pendiri dan pejuangnya sekalipun. Sebuah barokah umur panjang yang harus disyukuri.
Selain itu, orang nomor satu Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini berpesan, berbicara NU, jangan hanya pada bagian baju dan simbul simbul kebesarannya. Namun, NU adalah pada pergerakan ruhnya. Tetap berkhitmad kepada nusa bangsa, para pendiri, para guru guru yang telah menginisiasi berdirinya orang terbesar ini.
“Alhamdulillah bersyukur, kita sampai di satu abad NU. Dan ini adalah momentum paling tepat untuk muhasabah. Introspeksi diri. Semoga, apa yang diinisiasi para pendiri dulu bisa kita dilaksanakan,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ke depan tantangan semakin berat. Kalau di saat pendirian dulu, musuhnya mungkin hanya imperialisme Belanda dan bisa terlihat. Namun, kalau saat ini musuhnya, nyaris tidak terlihat.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengatakan, kirab yang digelar pada Minggu (15/1/2023) merupakan rangkaian kegiatan peringatan Satu Abad NU.
Rangkaian peringatan Satu Abad NU diawali dengan pemasangan bendera NU sejak tanggal 10 Januari sampai 10 Februari 2023 di Kantor PCNU Kota Malang, 120 ranting, serta lima Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kota Malang. Kemudian dilanjutkan kirab panji NU pada Minggu (15/1/2023) berkeliling Kota Malang.
“Kirab satu abad ini, dilaksanakan di internal NU. Kami memohon maaf kepada masyarakat. Hari ini akan kami kebut selama dua sampai tiga jam. Tanggal 29 di CFD dan resepsi puncak Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo dengan tema Merawat Jagat dan Membangun Peradaban,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply