MPC PP Gelar Baksos untuk Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Anak yatim dan kaum dhuafa pose bersama MPC PP Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Majelis Pengurus Cabang (MPC) Ormas PP Kota Batu, menggelar bakti sosial yang dikemas lewat santunan kepada 400  anak yatim dan kaum dhuafa. Acara tersebut digelar  Rabu (7/4/2021) di Bring Rahardjo Kuliner, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Prosesi bakti sosial yang melibatkan ratusan orang tersebut, sekaligus mempromosikan potensi wahana wisata desa setempat.

Karena masih dalam duka ditengah pandemi  Covid-19, penerima santunan tersebut, diserahkan secara simbolis kepada beberapa anak yatim dan janda, selebihnya diantarkan ke rumahnya masing – masing oleh panitia penyelenggara.

Hal tersebut, dibenarkan Ketua MPC PP Kota Batu, Hendro Wahyu,usai prosesi bansos tersebut rampung.

“Marhaban ya Ramadhan,agenda rutin setiap tahun MPC PP Kota Batu terus berlanjut, kendati masih dalam pusaran duka pandemi covid – 19.Alhasil PP Kota Batu tetap eksis sampai saat ini,” kata Hendro.

Anggota PP Kota Batu saat menunjukkan kebolehannya

Selanjutnya, kata dia, dalam keadaan apapun, bahkan di tengah pandemi ini banyak warga yang terusik perekonomiannya karena aktivitas mereka sedang tersandera. Menurutnya masih bersyukur karena prosesi yang ia gagas bisa berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

” Jumlah anak yatim dan kaum dhuafa  sekitar 400 lebih.Mereka sedang menerima senilai Rp 250, dan disertai pula berupa baju,” paparnya.

Dengan menyebutkan angka rupiahnya dan apa isi dalam bingkisan yang diterima mereka,menurutnya bukan karena riak dan sebagainya.Karena, kata dia, semua itu sumber anggarannya berasal dari banyak donatur, maka hal tersebut, bagian dari keterbukaan dari tim penyelenggara.

” Harapan bear dari kami, doa restunya dari mereka semua,meski dalam keadaan apapun nadi  bisa berbuat pada sesamanya.Meski perekonomian sedang sulit, tapi masih banyak tangan – tangan dingin dari hamba – hamba Allah yang peduli pada sesamanya,” jelas dia.

“Salah satunya sebagai bukti nyata, acara ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kami inginkan, karena campur tangannya para donatur di bumi Kota Batu,” ujarnya.

Menariknya, usai bhakti sosial digelar,  para undangan yang hadir disuguhi atraksi – atraksi layaknya ilmu debus papan atas yang diperankan oleh anggota PP Kota Batu sendiri.

Mereka sedang mematahkan besi dari bahan baja, melalui benturan kepalanya serta besi – besi itu juga dipukul dengan tangannya. Pada akhirnya besi – besi tersebut patah kendati terbuat dari bahan baja, yang diyakini sangat kuat dan tidak bisa dipikir secara logika.

“Hal itu,ditampilkan bukan sekadar pamer dan sebagainya.Itu hanya untuk diketahui bahwa organisasi PP beragam corak, warna serta beragam pula karakter serta profesi dan keahliannya,” paparnya.

Itu, papar dia, terkait atraksi – atraksi bisa mematahkan besi dari baja, hanya dengan dibenturkan kepalanya. Menurutnya itu semua punya makna dan arti tersendiri.

“Besi yang kuat, bisa patah dengan benturan kepala, itu butuh konsentrasi dan olah nafas serta kesabaran.Dari situ, kekuatan apapun bakal tergilas dengan kesabaran dan konsentrasi dan olah nafas yang benar,” jelasnya.

Semua itu, jelas dia harus terlatih dan digurukan pada ahlinya.Dengan begitu,lanjut dia, bukan bermaksud lain dan ambil saja sisi positifnya dan kubur dalam – dalam sisi negatifnya.

Mereka menunjukkan kebolehannya, Kendati begitu, ia mengaku, atraksi tersebut, bukan untuk memamerkan atau kesombongan pada sesamanya.

Ketua Pimpinan Anak Cabang  (PAC) PP Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Andi Faizal Hasan, dipercayanya Ketua MPC memimpin prosesi bansos di wilayahnya. Menurut dia hal  tersebut merupakan suatu  kehormatan.

“Santunan yang digelar di Bring Rahardjo ini, sengaja MPC mendesain di tempat terbuka, yang notabene ditempatkan di destinasi wisata Desa Junrejo, Bring Rahardjo Kuliner,” katanya.

Untuk itu, Faizal yang sekaligus sekaku Kades Junrejo tersebut, mengaku prosesi bansos yang dimaksud tidak digelar di hotel atau di gedung mewah, bukannya tanpa alasan.

“Ini dilakukan di tempat terbuka, dimana di desa ada potensi – potensi yang harus dipamerkan, dengan tujuan sebagai bentuk dukungan misi visi Kepala Daerah Kota Batu. Desa Berdaya Kota Berjaya. Ini salah satunya potensi desa yang berdaya,” sergah Faizal bangga.

Meski begitu, Faizal mengaku potensi yang sedang dikemas dengan sedemikian rupa, dengan sebutan Bring Rahardjo Kukiner, yang digagas oleh warga setempat, setidaknya itu sudah bagian dari kepedulian dan andilnya dalam melancarkan perekonomian warga desa setempat.

Disisi lain, ia mengaku terkait prosesi bakti sosial yang sumber anggarannya dari donatur tersebut, menurutnya sekira Rp 100 juta besaran jumlahnya.

” Setiap penerima berupa uang dan sebuah baju, totalnya sebesar Rp 300 ribuan. Itu semua tersalurkan dengan baik, karena terkait hal ini,  sumber anggarannya dari banyak pihak sehingga tercipta giat seperti lancar.Terimakasih kepada para donatur yang ikut andil dalam acara ini,” pungkasnya. (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.