Nasional dan Jatim Deflasi, Kota Malang Justru Alami Inflasi Lagi

Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho

MALANG (SurabayaPost.id) – Perekonomian di Kota Malang terus bergeliat. Jika Nasional dan Jatim deflasi, Kota Malang justru mengalami inflasi di tengah pandemi Covid-19.  

Makanya, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang berkomitmen menjaga stabilitas harga. Itu setelah Kota Malang mencatatkan inflasi lagi di bulan Juni 2021 ini. 

Komitmen menjaga stabilitas harga  tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho, Jumat (2/7/2021). Menurut dia, berdasarkan  rilis inflasi yang dikeluarkan BPS pada 1 Juli 2021,  inflasi Kota Malang tercatat sebesar 0,08% (mtm). 

Sedangkan  Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,49 atau secara tahun kalender tercatat sebesar 0,44% (ytd). Sehingga inflasi tahunannya tercatat sebesar 0,99% (yoy). 

Sementara itu, kata dia, secara nasional pada bulan Juni 2021 tercatat mengalami deflasi -0,16% (mtm). Begitu juga dengan Jawa Timur yang mencatatkan deflasi sebesar -0,14% (mtm). 

Kepala BI Malang Azka Subhan A bersama Pengasuh Ponpes Bahrul Magfirah KH Prof M Bisri

Dijelaskan dia bila secara umum seluruh kelompok pengeluaran pada periode kali ini mencatatkan inflasi. Ada tiga kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi tertinggi. 

Dia sebutkan di antaranya  kelompok penyediaan makanan dan minuman. Lalu,  kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Selain itu kelompok transportasi. 

Meski demikian, kata pria yang akrab disapa Azka ini, kenaikan kelompok pengeluaran tersebut masih dalam kisaran normal. “Bahkan sedikit tertahan oleh penurunan kelompok komoditas lainnya,” tegas Azka.

Azka juga menegaskan bila ada beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang bulan ini.  Itu di antaranya mobil, rokok kretek filter, pisang, mangga dan telur ayam ras yang andil sekitar 0,03%-0,02%. 

Peningkatan harga mobil, kata mantan pejabat BI Denpasar ini, sejalan dengan berakhirnya relaksasi PPnBM 0% pada 31 Mei 2021 lalu. Sehingga pada beberapa tipe kendaraan yang mengalami relaksasi mengalami kenaikan harga karena dikenakan PPnBM sebesar 50% dari tarif yang berlaku. 

Sementara itu, kata dia, kenaikan harga rokok kretek filter sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok per 1 Februari 2021 lalu. Kenaikan tarif cukai itu  rata-rata sebesar 12,5%. 

Kendati begitu, kata dia, dari sisi ekspektasi, berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Malang periode Juni 2021 mengindikasikan konsumen tetap optimis. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat meningkat.

Hal itu, lanjut dia, dipengaruhi oleh terjaganya ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha.  “Untuk itu, ke depan, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga,” tegas dia. 

Selain itu, lanjut Azka,  memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah serta konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui program – program TPID. Tujuannya,  menurut dia  untuk mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%. 

Di samping itu, tutur mantan pejabat BI Bandung ini,  Bank Indonesia Malang dan Pemerintah Daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat. “Itu seiring dengan akselerasi vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” pungkasnya. (@ji) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.