MALANG (SurabayaPost.id) – Polresta Malang Kota menggelar operasi besar-besaran. Sasarannya adalah balapan liar yang sering meresahkan warga di Jalan Soekarno Hatta (Soehat) di Kota Malang, Minggu (12/1/2020).
Dalam Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Polresta melibatkan banyak pihak. Di antaranya adalah Lanud Abd Saleh, Lanal, POM AD, POM AL, Denpom, Kodim 0833, Satpol PP Pemotongan Malang dan Dishub Kota Malang.
Operasi tersebut berhasil mengamankan puluhan pengendara motor dalam keadaan mabuk. Selain itu beberapa kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Dr. Leonardus Simarmata, S.Sos, SIK, MH. mengatakan pihaknya berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Kota Malang utamanya dari kegiatan meresahkan semisal balap liar.
“Kami menggelar Operasi Cipkon Gabungan melibatkan Kostrad, POM AD, POM AL, Dishub, dan Satpol PP. Salah satu target utama adalah remaja yang ikut balap liar,” terang Leonardus Simarmata.
Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan Apel Gelar pasukan di mako Polresta Malang Kota dipimpin Kombes Pol Dr. Leonardus Simarmata, S.Sos, SIK, MH.
Cipta kondisi ini dilakukan untuk menertibkan para pengguna jalan baik itu mobil maupun motor yang melakukan kebut-kebutan dan balap liar, kegiatan ini dijalankan di Jl. Sukarno Hatta Kota Malang.
Leonardus menuturkan, berdasar laporan, banyak masyarakat di kawasan Soehat mengeluh dan resah dengan seringnya dijadikan lokasi balapan liar oleh sejumlah anak muda di hari Sabtu akhir pekan.
Merespon cepat hal tersebut pihaknya menjalankan operasi gabungan lintas instansi (institusi) untuk memaksimalkan hasil.
Menariknya, operasi yang dilakukan selama beberapa jam tersebut akhirnya membuahkan hasil. Puluhan Mobil dan motor yang tidak dilengkapi surat langsung di bawa ke Mako Polresta Malang Kota untuk dilakukan tindakan penilangan dalam operasi yang diikuti kurang lebih 175 personil anggota dan 30 anggota TNI tersebut.
Puluhan kendaraan utamanya sepeda motor berhasil diamankan beserta pengendara yang mayoritas adalah pemuda yang mengkonsumsi miras.
“Sebagian besar anak yang ikut balap liar, mengkonsumsi miras. Selain miras dan narkoba, kami juga mewaspadai hal lain seperti kemungkinan membawa sajam dan kendaraan hasil curian,” terang mantan Kapolrestabes Kota Surabaya ini.
Kondisi yang memprihatinkan adalah bukan hanya tidak memiliki surat kendaraan lengkap, namun sebagian pelaku balap liar adalah anak-anak usia di bawah umur yang seharusnya mengutamakan studi ketimbang beraktifitas meresahkan dan berpotensi kriminal tersebut.
“Guna memastikan, maka pelaku balap liar akan diperiksa (dites) terkait kemungkinan konsumsi miras dan narkoba di Mako,” tandas Leonardus.
Leonardus mengungkapkan, ke depan agar optimal situasi semakin kondusif ia akan melibatkan (sinergi) dengan komunitas Aremania dan Aremanita.
“Ke depan nanti direncanakan berkolaborasi sinergi dengan Aremania Aremanita dalam operasi Cipkon gabungan. Yuk Jogo Malang,” tukas Leonardus mengakhiri. (lil).
Leave a Reply