Paslon WALI Tekankan Sinergitas 3 Daerah Untuk Urai Banjir dan Macet

Paslon WALI Tekankan Sinergitas 3 Daerah Untuk Urai Banjir dan Macet. (ist)
Paslon WALI Tekankan Sinergitas 3 Daerah Untuk Urai Banjir dan Macet. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Malang nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) hadiri debat publik Calon Kepala Daerah (Cakada) Malang Raya. Debat ini berlangsung di Auditorium Universitas Brawijaya (UB), Jumat (1/11/2024).

Dalam tajuk sinergi pembangunan Malang Raya. Pasangan WALI akan merumuskan kerja sama secara kongkret dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang. Mimbar akademik ini dihadiri seluruh paslon dari Malang Raya kecuali paslon no 2 dari Kota Batu.

Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, pentingnya kolaborasi antar daerah untuk mengentaskan berbagai masalah. “Kami akan memberikan perhatian dalam kolaborasi 3 daerah ini dan kami akan sesuaikan dengan RPJMD agar sesuai dengan aturan,” katanya.

Wahyu menjelaskan, posisi Kota Malang yang strategis. Karena berada diantara 2 wilayah yaitu Kabupaten Malang dan Kota Batu. Yang mana, setiap daerah di Malang Raya mempunyai potensi masing-masing.

Menurutnya, penataan permasalahan perkotaan tidak bisa dilihat dari satu wilayah saja. Secara administrasi memang ketiga daerah ini terpisah. Tetapi secara aspek sosial 3 daerah ini saling terhubung. Termasuk untuk menyelesaikan permasalah banjir dan macet.

Namun, Wahyu juga berpesan kepada kepala daerah lain untuk tetap fokus menjaga lingkungan dan ekosistem. Karena tiga daerah ini saling berhubungan. “Contohnya Kota Batu sebagai kota pariwisata yang besar, jika wisata berkembang dan terjadi alih fungsi lahan harus diperhatikan,” tambahnya.

Dalam diskusi ini Wahyu menekankan peran kolaborasi tiga daerah. Kota Batu sebagai kota wisata alam dan buatan, Kabupaten Malang dengan wisata alam dan pertaniannya. “Untuk kota Malang ada sektor pendidikan dan industri yang saling mengisi di 3 daerah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo mengatakan, momen Pilkada ini kampus harus menjadi jembatan informasi untuk masyarakat. “Karena kami lihat peran pemimpin sangat strategis untuk Malang Raya, jadi acara ini bisa untuk mencari 1 kesamaan visi untuk malang raya,” ujarnya.

Selain itu, selain momen pilkada momen ini untuk menitipkan permasalahan yang ada di Malang Raya kepada Calon Kepala Daerah. Pasalnya di Malang Raya ada sekitar 200 ribu UMKM, selain itu ada sekitar 10 juta wisatawan yang datang ke Malang Raya tiap tahun. “Termasuk masalah ekologi harus kita bahas bersama-sama, karena semua tumbuh di Malang dan sangat butuh peran pemerintah,” pungkasnya. (**)