
GRESIK (SurabayaPost.id) – Pemerintahan Desa Kedungsumber, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, kembali menggelar pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat setempat secara gratis. Dari mulai bawah lima tahun (balita) hingga lanjut usia (lansia).
Dalam agenda tersebut, pemeriksaan dilakukan oleh bidan desa dan mantri dari Puskesmas Balongpanggang, dengan dibantu oleh kader desa setempat. Ada pula para mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Gresik yang ikut membantu, lantaran sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kedungsumber.
“Dibantu juga mahasiswa dari Unmuh Gresik, yang KKN belum lama ini. Selain mantri dan bidan, juga dibantu oleh kader,” ujar Kepala Desa Kedungsumber Wahono Yudho, Selasa (15/7/2025).
Agenda pemeriksaan kepada warga tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan, dengan sasaran balita hingga warga lansia. Termasuk, pemeriksaan kesehatan terhadap anak remaja perempuan yang belum menikah.
“Setiap bulan. Ini kami namakan dengan Posyandu keluarga. Untuk yang diperiksa mulai dari balita, ibu usia produktif, lansia, anak remaja dan ibu hamil. Anak remaja perempuan juga dites kesehatan, usia 12 tahun sampai sebelum menikah,” ucap kader senior Suci Atminah Ningsih (53).
Dalam pemeriksaan tersebut, untuk balita, anak perempuan dan ibu-ibu dilakukan oleh bidan. Sementara bagi warga lansia, ditangani oleh mantri yang sama-sama dari Puskesmas Balongpanggang. Tidak hanya diperiksa secara intensif, namun warga juga disiapkan obat generik maupun tablet vitamin bagi yang membutuhkan.
“Satu desa terdapat empat pos (pemeriksaan), dengan setiap bulan berpindah-pindah. Dusun Ngowa setiap tanggal 4 sampai 7, Dusun Kedungwatu biasanya sebelum tanggal 10, kemudian Kedungsumber barat tanggal 14 dan Kedungsumber timur biasanya tanggal 15,” tandas Suci.
Sementara bidan desa Nur Masilah menerangkan, dirinya bersama Farid Junaidi selaku mantri, melakukan pemeriksaan terhadap warga Desa Kedungsumber secara seksama. Tidak hanya sekedar pemeriksaan kesehatan, namun juga memberikan obat generik dan suplemen vitamin secara gratis.
“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada kelainan yang mencolok. Kalau pun ada, tetap rujukan ke puskesmas dulu,” kata Nur Masilah.
“Sementara untuk dana stunting, kita berikan kepada yang gizinya kurang, dengan yang memilih sasaran itu dari ahli gizi puskesmas. Diutamakan bagi keluarga yang kurang mampu,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh mantri Farid Junaidi. Di mana lansia yang melakukan pemeriksaan tidak dipungut biaya dan diberikan obat generik, apabila ditemukan ada yang kurang beres pada kondisi tubuhnya.
“Kebanyakan kena darah tinggi, diabetes. Di sini itu ada paguyuban prolanis bagi yang kena darah tinggi dan kebanyakan lansia, itu mendapat obat secara gratis,” tutur Farid.
Salah seorang warga Wulandari (30) mengaku, senang ada posyandu yang dilaksanakan rutin di desa tempat tinggalnya. Sebab dengan demikian, dirinya bisa mengetahui perkembangan anaknya tanpa dipungut biaya sepeser pun.
“Anak saya ini usia dua bulan. Senang sekali dapat kontrol dan juga melihat perkembangan kesehatan anak saya, gratis lagi. Ini anak kedua saya,” beber Wulandari.(*)