
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang menggelar Workshop Diseminasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah pada Terorisme, Kamis (24/11/2022).
Dalam Diseminasi tersebut, Bakesbangpol Kota Malang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, United Nations Development Programme (UNDP), dan Bakespangpol Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga:
- Upaya Penguatan Karakter Anak Usia Dini, Inilah Yang Dilakukan Pemkot Malang
- Kabar Gembira, Pemkot Malang Mendapat Kuota Calon ASN Tahun 2023 Sebanyak 271 Orang, Walikota Sutiaji : Wujudkan Birokrasi Minim Struktur Kaya Fungsi
- Tingkatkan Pelayanan Publik, Inilah Yang Dilakukan Pemkot Malang
- Pemkot Malang Alokasikan Anggaran Pemeliharaan 35 Lokasi Jalan di PAK APBD 2023
- Pemkot Ajak Ratusan Pengusaha Kota Malang Paham dalam Perizinan “Bintek Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko”
Walikota Malang, H Sutiaji yang hadir dalam workshop diseminasi tersebut menegaskan, jika telah melangkah ke arah diseminasi harus ada langkah konkrit dalam penanggulangan dan pencegaham ekstrimisme maupun terorisme.
“Ini kan namanya sudah desimenasi udah konkrit. Jadi siapa bekerja apa lebih konkrit lagi,” ujarnya.
Menurut Walikota Sutiaji,urusan terkait terorisme di Kota Malang secara umum memang tumbuh subur. Terlebih lagi banyaknya pendatang khususnya mahasiswa di Kota Malang, membuat pemahaman ekstremisme yang mengarah ke terorisme berpotensi tumbuh subur di Kota Malang.

“Tapi kita tanamkan masyarakat, agar paham dengan keadaan itu dan Insya Allah perguruan tinggi juga dilibatkan untuk mengawasi. Harapannya, kalau sudah diawasi dan dijelaskan secara literasi agama itu fungsinya untuk apa sih, hidup itu tujuannya untuk apa. Insya Allah mereka akan sadar,” jelasnya.
Namun, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu menjelaskan, bahwa sebuah paham atau isme tidak berhenti. Sutiaji pun menganalogikan sebuah paham tersebut seperti sebuah sel pada virus yang terus bergerak. “Cuma kita harus waspada,” tegas Sutiaji.
Dalam melakukan pencegahan penanggulangan ekstremisme dan terorisme dapat dilakukan dengan metode literetif dan edukatif di lembaga-lembaga pendidikan maupun tempat-tempat ibadah yang langsung berinteraksi dengan masyarakat.
“Kalau OPD yang lain dalam hal ini seperti pemerintahan kan punya lurah, punya RT/RW untuk mengawasi semuanya, banyak sektornya,” terang Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Malang Rinawati menambahkan, bahwa kegiatan workshop diseminasi terkait penanggulangan ekstremisme yang mengarah ke terorisme merupakan inisiasi BNPT dan kemudian berkolaborasi dengan Bakesbangpol Kota Malang.
Selain itu, kegiatan diseminasi ini merupakan pembukaan awal untuk tahapan-tehapan selanjutnya bersinergi dengan seluruh lembaga, organisasi kemasyarakatan hingga akademisi.
“Semua unsur elemen mssyarakat yang ada. Mulai dari forum-forum, kayak FKUB, FPK, Ormas, perguruan tinggi, perangkat daerah terkait, jadi kita jajaran Polresta, Kodim, Kejaksaan, Bais, akademisi semua elemen yang ada,” pungkasnya. (*)
Spektakuler, DJ Diana Guncang Samba Ospek Heppiee UIBU