MADIUN – Sejumlah personel yang khusus terlibat dalam kegiatan search and rescue (SAR), Taruna Tanggap Bencana (Tagana), wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, segera mendapat bantuan antena radio komunikasi 2 meter (HT).
Alat komunikasi radio dalam setiap pribadi personel SAR merupakan bagian amat penting dan tak terpisahkan, sebagaimana seorang mekanik yang pasti terkait dengan peralatan tekniknya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Dedy Anggoro, S.Sos, saat tatap muka dengan puluhan personel Tagana, Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Pelopor Perdamaian (Pordam) yang berlangsung di aula dinas sosial setempat, Selasa (24/1/2023).
Tanpa ditunjang peralatan komunikasi radio yang qualified, menurut Dedy Anggoro, sulit bagi personel SAR bisa bekerja optimal dalam mencari, menolong dan menyelamatkan jiwa korban yang hilang atau dalam bahaya, saat berlangsungnya berbagai jenis musibah kebencanaan.
Dedy Anggoro menilai, pihaknya bukan atasan para relawan itu, melainkan sebagai mitra kerja di bidang sosial kemanusiaan. Meski begitu, di mata Dedy Anggoro, kedekatan emosional antara dirinya dengan para relawan seperti kumbang yang tengah mencium sekuntum bunga.
Disambungnya dengan analogi, bahwa antara personel SAR dengan radio HT itu seperti korelasi suami dan istri, integrated sifatnya. Jadi ada personel Tagana atau relawan lainnya, disitu juga wajib ada radio HT.
“Sebab itu, saya akan sumbangkan honor saya untuk membeli antena HT. Agar kinerja kalian lebih maksimal dengan hasil optimal,” papar Dedy Anggoro dihadapan undangan tatap muka itu.
Rencana pemberian antena radio HT bagi relawan Tagana, KSB dan Pordam itu disambut gembira para relawan. Hal itu tentu akan memotivasi kinerja para relawan, untuk lebih aktiv dan giat dalam mengarungi dunia kebencanaan.
“Wah, kami semua merasa senang sekali mendengar rencana itu. Hal itu sangat menunjang kinerja kami, dalam hal penanganan kebencanaan,” ungkap personel Tagana, Bambang Wahyu Tamtomo S.Pd, kepada jurnalis.
Pada kesempatan itu, Dedy Anggoro juga memberikan pemaparan menyangkut program kerja dalam penanggulangan bencana. Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan alat komunikasi sebagai penunjang penanganan bencana.
Kegiatan pemantapan bagi sumber daya manusia KSB, Tagana dan Pordam itu diikuti sebanyak 28 personel Tagana, 6 personel KSB dan 1 personel Pordam.
Pemrakarsa acara berharap, pembekalan dan rencana pemberian bantuan antena HT itu diharapkan mampu menjadikan semua personel menjadi kompak, solid dan lebih berdaya guna. (fin)
Leave a Reply