Ia katakan sebelum kecelakaan lalu lintas maut terjadi di ruas Jalan Imam Bonjol, Kota Batu. Sebuah bus pariwisata milik Sakindra Trans dengan nomor polisi DK 7942 GB yang membawa rombongan SMK TI Bali Global menabrak enam kendaraan roda empat (R4) dan sepuluh kendaraan roda dua (R2).
Insiden ini mengakibatkan empat korban meninggal dunia (MD), satu orang luka berat dan sembilan lainnya luka-luka yang kini tengah dirawat di RS Bhayangkara.
Untuk informasi, terkait sejumlah korban kecelakaan maut, sebagai berikut :
- Mustofa Ahman (20), Jalan Wukir, Temas, Batu
- Muh Safiudin (30), Desa Tanggul Kulon, Tanggul, Jember
- Sugiarti (60), Jalan MT. Hariyono, Dinoyo, Kota Malang
- Moch Bayu Jatmiko (38), Jalan Bunga Desember, lowokwaru, Kota Malang
- Prasasti Nur Aulia (23), Jalan Sumpil, Blimbing Kota Malang.
- Tino Trisula (32), Sisir, Batu
- Bambang Eko Pribadi (49), Jalan Raya Arjuno, Junggo, Batu.
- Rasminanto (71), Jalan Raya Arjuno, Junggo, Batu.
- Beril (1), Beji, Batu.
- Umi Dinami (48), Beji, Batu.
Sedangkan korban meninggal dunia
- Anis warga Jember
- Sugianto Mumun, 40 tahun.
- Agus Darianto, 60 tahun warga Sidomulyo, Kota Batu.
- Bayi bernama Syafa berusia 20 bulan warga Jember. di kamar jenasah RSUD Karsa Husada Batu.
Berikutnya, untuk laporan pemeriksaan cepat penumpang bus, total penumpang :42 orang, diperiksa 41 orang. Belum diperiksa,1 orang, saat pemeriksaan kesehatan, masih di polres diminta keterangan petugas.
Diinformasikan berdasarkan hasil investigasi awal, Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin pastikan bus pariwisata yang mengalami rem blong sehingga menyebabkan kecelakaan maut di Kota Batu pada pukul 19.15 Wib, 8 Januari 2025 tidak memenuhi persyaratan kelayakan operasional.
Hal itu disampaikan setelah pihak Polda Jatim menggelar olah TKP sepanjang jalan Imam Bonjol, Jalan Pattimura, hingga Jalan Ir Soekarno. Jadi, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, surat izin angkut bus diketahui telah kadaluarsa sejak 26 April 2020. Sementara itu, uji berkala (KIR) bus terakhir berlaku hingga 15 Desember 2023.
“Kami telah mendalami fakta ini dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pihak pengelola bus pariwisata,” ujar Komarudin usai olah TKP, Kamis (9/1/2025).
Kronologis kejadian, menurut dia,hasil interogasi awal, sopir bus mengaku tidak mampu mengoperasikan sistem pengereman saat bus mulai kehilangan kendali di kawasan Jalan Imam Bonjol.
“Bahkan, sebelum insiden terjadi, sopir sempat memberi tahu kenek bahwa rem tidak berfungsi, bahkan meminta para penumpang untuk berpindah ke kursi bagian belakang guna mengurangi risiko fatal,” ujarnya.
Bus tersebut, ujar dia, sebelumnya membawa rombongan wisatawan dari salah satu destinasi di Kota Batu. Saat melaju menuruni jalan, sistem pengereman tiba-tiba tidak berfungsi.
“Hingga kini, tim ahli dari Dinas Perhubungan dan kepolisian tengah melakukan pemeriksaan mendalam untuk menentukan penyebab utama kecelakaan, apakah karena human error, kegagalan teknis, faktor infrastruktur atau lainnya,” lanjutnya.
Akibat kecelakaan ini 4 orang meninggal dunia dan 10 korban luka sedang hingga berat. Info terbaru, 1 jenazah telah diambil oleh pihak keluarga, sementara tiga lainnya masih berada di rumah sakit.
“Selain itu, beberapa korban luka-luka masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kota Batu,” pungkasnya. (Gus)