Pertama Kalinya, Sepak Bola Amputasi Digelar di Kota Malang Oleh Kombes Pol Budi Hermanto

Sepak bola amputasi yang digelar Kapolresta Malang Kota, di lapangan mini soccer Stadion Gajayana Kota Malang , Jawa Timur, Minggu (16/06/2024).
Sepak bola amputasi yang digelar Kapolresta Malang Kota, di lapangan mini soccer Stadion Gajayana Kota Malang , Jawa Timur, Minggu (16/06/2024).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pertama kalinya, sepak bola amputasi digelar Kombes Pol Budi Hermanto dalam rangka menyambut hari Bhayangkara ke 78 dengan memperebutkan Piala Kapolresta Malang Kota.

Pertandingan sepak bola yang diikuti 4 tim tersebut, digelar di lapangan mini soccer Stadion Gajayana Kota Malang , Jawa Timurz pada Minggu (16/06/2024).

Empat tim itu yakni Persama Malang, Persas Surabaya, Persaid Jember dan Persam Madura. Ke empat tim itu membuat jalannya pertandingan berlangsung sengit.

Di akhir pertandingan, Persaid Jember keluar sebagai juara dan berhak membawa piala serta hadiah uang pembinaan sebesar Rp 7,5 juta, disusul juara kedua yaitu Persas Surabaya dan berhak membawa hadiah piala dan uang pembinaan Rp 5 juta.

Kombes Pol Budi Hermanto menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada pada pemenang
Kombes Pol Budi Hermanto menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada pada pemenang

Sedangkan tim tuan rumah yaitu Persama Malang, meraih juara ketiga dan berhak membawa hadiah piala dam uang pembinaan Rp 2,5 juta.

Perlu diketahui, sepak bola amputasi adalah olahraga sepak bola yang para pemainnya merupakan penyandang disabilitas dan kehilangan anggota tubuhnya semisal kaki ataupun tangan.

Para pemain sepak bola amputasi, menggunakan kruk loftstrand atau kruk yang menumpu hanya pada lengan bawah.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pertandingan sepak bola amputasi ini digelar sebagai rangkaian menyambut Hari Bhayangkara Ke-78. Selain itu, juga sebagai tindak lanjut atas keinginan tim Persama Malang yang ingin menggelar pertandingan.

“Awalnya, kami mengobrol dengan Ketua Persama yaitu Sueb, dan mereka ingin menggelar pertandingan. Kami pun menindaklanjuti serta menggandeng Pemkot Malang dan Kodim 0833/Kota Malang, sehingga terlaksana pada hari ini,” ucap Kombes Pol Budi Hermanto disela menyaksikan pertandingan, Minggu (16/06/2024).

Perwira yang akrab disapa Buher itu menambahkan, melalui pertandingan ini, merupakan ajang pemanasan tim Persama Malang dalam menghadapi turnamen sepak bola amputasi Piala Menpora yang akan digelar pada Desember 2024 mendatang.

“Bapak Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah menyampaikan, akan memfasilitas dan menggratiskan Stadion Gajayana untuk tempat latihan Persama. Kami pun juga sudah memfasilitasi untuk kelengkapannya seperti jersey, bola, dan sepatunya,”

“Sehingga mereka ini (Persama Malang) dibawah binaan langsung Pemkot Malang, Polresta Malang Kota, dan Kodim 0833/Kota Malang dan ini kami persiapkan bersama-sama,” jelasnya.

Melalui sepak bola amputasi tersebut, Buher berharap agar bisa melahirkan atlet-atlet disabilitas berbakat.

Kegembiraan dirasakan oleh semua pemain beserta pendukung Sepak Bola Amputasi
Kegembiraan dirasakan oleh semua pemain beserta pendukung Sepak Bola Amputasi

Dirinya pun mencontohkan, salah satu pemain Persaid Jember bernomor punggung 10 yaitu Bahir, kini dikontrak oleh tim asal Turki.

“Atlet sepak bola dari Jember bernama Bahir, kini dikontrak oleh tim asal Turki. Dan kami juga mengimbau apabila ada (disabilitas amputasi) yang memiliki keinginan bergabung di tim Persama Malang, maka kami fasilitasi dan diadakan latihan untuk regenerasi. Sehingga bisa berkembang dan peluang menjadi pemain timnas atau pemain internasional lebih besar,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengapresiasi atas digelarnya sepak bola amputasi Kapolresta Malang Kota Cup.

“Ini luar biasa dan pemain-pemainnya sangat semangat sekali,” ungkapnya.

Wahyu Hidayat juga menambahkan, bahwa Pemkot Malang mendukung penuh adanya pertandingan sepak bola amputasi.

“Kami berharap hal ini tidak hanya di Kota Malang saja, namun juga di Malang Raya. Karena banyak disabilitas yang berpotensi menjadi atlet berbakat dan kami juga akan mencoba mencari bibit-bibit (atlet disabilitas berbakat) yang lain,” pungkasnya. (Lil)