Pertebal Iman, Kejari Kota Malang Gelar Pengajian

Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)
Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang menggelar pengajian rutin, Kamis (16/06/2022) seusai sholat dhuhur. Pengajian rutin yang digelar sebulan sekali ini dilangsungkan di Mushola Al Ikhlas Kejari Kota Malang dengan menghadirkan Ustad A. Farid Khamidi sebagai pengisi tausyiah.

Hadir dalam kegiatan itu, Kajari Kota Malang, Zuhandi, SH, MH, Kasubag Bin, Nugraha Wisnu, Kasi Intelijen, Eko Budisusanto, Kasi Pidsus Dino Kriesmiardi, Kasi Pidum Kusbiantoro serta Kasi Datun Fauzan serta Kasi pengelola Barang Bukti, Ferdinan.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Malang Zuhandi, SH, MH melalui Kasi Intelijen Eko Budisusanto mengatakan, pengajian rutin sebulan sekali ini diikuti seluruh pegawai, pejabat struktural beserta staf yang ada di korp Adhyaksa Kota Malang.

Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)3
Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)3

“Pengajian ini kami gelar sebulan sekali, yang bertujuan untuk mempertebal iman dan taqwa seluruh pegawai. Selain itu, untuk pembinaan mental dan menanamkan disiplin serta ikhlas dalam memberikan pelayanan yang prima dan ikhlas kepada masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Ustad A. Farid Khamidi dalam tausiyah nya menyampaikan agar mendahulukan sholat. Maka akan di muliakan oleh Allah.

Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)2
Pengajian rutin yang digelar Kejaksaan Negeri Kota Malang (ist)

“Jika kita mendahulukan akhirat, maka dunia akan mengikuti. Kita jangan mengejar dunia tidak ada habisnya,” ujar Ustad Farid dari Kemenag Kota Malang tersebut.

Dirinya menjelaskan, sholat merupakan tiang agama. Maka dari itu sholat harus di tegakkan dan jangan ditinggalkan. “Orang yang meninggalkan sholat hukumnya berat dalam islam, tidak ada keberkahan dalam hidupnya dan tidak ada ketenangan dalam hidupnya,”

“Jika amal yang kita tanam berasal dari bibit yang kurang baik, maka kita harus bersiap untuk memanen hasil yang kurang baik. Dan Sebaliknya jika kita menanam berasal dari bibit yang baik, maka kita akan bergembira dengan hasil yang baik pula di akhirat kelak,” pesannya. (lil)