MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sebagai bentuk dukungan atas konsistensi pengembangan batik dan transformasi pendidikan melalui program digitalisasi sekolah, SD Negeri Tunjungsekar 1 Kota Malang mendapat bantuan yang diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) Tahun 2024.
Bantuan senilai Rp287.331.500,- tersebut secara simbolis diserahkan Manager UPP JBTB 2 PT PLN Persero, David Eko Prasetyo kepada Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang kemudian diserahkan kepada Kepala SDN Tunjungsekar 1, Budi Hartono saat apel pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin (22/07/2024).
Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan bantuan dari PT PLN ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) terkait dengan program Pendidikan Desa Berdaya PLN. Bantuan ini diberikan untuk pengembangan sekolah digital dan pengembangan batik brugge di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang.
“Kebetulan SDN Tunjungsekar 1 ini konsisten dalam mengembangkan batik yang dinamai brugge, dan ini merupakan beberapa hal yang diperlukan. Apalagi dengan adanya kerja sama ini tentu memang ada sarana dan prasarana terkait untuk menunjang sekolah digital,” jelas Wahyu Hidayat dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Malang.
Wahyu berharap bantuan melalui program TJSL ini bisa mendukung kualitas dari hasil komitmen SDN Tunjungsekar 1 dalam pengembangan batik brugge yang telah menjadi salah satu muatan lokal serta pemanfaatan dan pengoptimalisasian penggunaan TIK di sekolah.
Bantuan yang disalurkan tersebut nantinya berupa 20 unit komputer all in one, 1 server, 3 printer, 2 LCD proyektor, 1 UPS, alat membatik, bahan membatik, pelatihan sekolah digital dan pelatihan membatik.
Sementara itu, Kepala SDN Tunjungsekar 1, Budi Hartono mengatakan bahwa membatik menjadi muatan lokal di sekolahnya. Batik buatan siswa SD Tunjungsekar 1 ini sudah diikutkan di berbagai pameran, baik di tingkat lokal maupun di tingkat Asia Tenggara.
“Kami berharap dengan adanya bantuan ini bisa semakin menambah semangat siswa untuk mencintai batik sebagai karya agung dari budaya Bangsa Indonesia sendiri,” terang Budi.
Batik SDN Tunjungsekar 1 sendiri sudah diwujudkan dalam berbagai karya, mulai seragam ekstrakurikuler batik karya siswa, busana batik untuk fashion show, serta brand batik brugge yang saat ini sudah menjadi ikon. “Dengan membiasakan anak-anak membatik mulai kelas satu sampai kelas enam, selain mengangkat kearifan lokal, saya berharap ini juga akan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya sendiri, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini,” tutupnya.
Dalam apel pagi rutin ini, Pj. Wali Kota Malang juga menyerahkan penghargaan Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan Tahun 2024. Setelah melalui proses penilaian, Kecamatan Klojen keluar sebagai Juara I, disusul Kecamatan Sukun, dan Juara III diraih oleh Kecamatan Lowokwaru.
Beberapa hal yang dinilai dari Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan tahun 2024 ini diantaranya terkait inovasi, kerja sama dengan berbagai elemen, kondusivitas wilayah, juga terkait dengan aktualisasi gerak terhadap pelayanan pelayanan kepada masyarakat. Melalui penghargaan ini diharapkan menjadi penyemangat agar terus bekerja dengan baik dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Turut hadir dalam apel pagi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT, jajaran Kepala Perangkat Daerah, Camat, Lurah dan ASN di lingkungan
Pemkot Malang. (**)