Plataran Candi Badut di Cendrawasih, Inilah Ulasannya

Penjaga plataran Candi Badut di Jalan Cendrawasih karya warga RT 09 RW 05, Kelurahan Sukun Kota Malang
Penjaga plataran Candi Badut di Jalan Cendrawasih karya warga RT 09 RW 05, Kelurahan Sukun Kota Malang

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Plataran Candi Badut berada di Jalan Cendrawasih, RW 05 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Sebuah stand berukuran 3×3 meter berdiri megah layaknya jaman kerajaan di Tempo Dulu ” Sidodadi lawas” Sukun Kota Malang. Plataran Candi yang dibangun dari 800 kardus kue dan gabus merupakan kreasi seni warga RT 09 RW 05 Kelurahan Sukun Kota Malang, dalam memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78.

Menariknya, konsep yang diusung warga RT 09 ini menjadi daya tarik warga setempat maupun pengunjung yang sengaja datang untuk menyaksikan gelaran tempo dulu, di kawasan Jalan Cendrawasih.

Plataran Candi Badut dengan empat penjaga
Plataran Candi Badut dengan empat penjaga

Kemegahan Tiruan Plataran Candi Badut tampak terlihat hidup. Pasalnya, Plataran Candi juga terdapat penjaga dengan pakaian khas kerajaan dan dilengkapi tombak sebagai senjata khas jaman dulu.

Empat pengawal dengan tombak dan empat putri dengan dandanan putri kerajaan, menambah suasana kembali ke jaman dulu.

Ferdi Agus Mulyanto, selaku Ketua RT 09 menjelaskan jika kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-78.

Plataran Candi Badut berada di Jalan Cendrawasih, RW 05 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. (ft.cholil)
Plataran Candi Badut berada di Jalan Cendrawasih, RW 05 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. (ft.cholil)

“Dengan konsep Plataran Candi Badut, kami berharap agar anak muda sekarang ingat tentang sejarah yang di Jawa, terutama sejarah di Malang,” ujar Ferdi, Minggu (20/08/2023).

Menurutnya, tempo dulu dikampung “Sidodadi lawas” merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Karang Taruna RW 05 dengan melibatkan 15 RT.

Pihaknya pun berharap, kegiatan selama tiga hari, sejak Jumat tanggal 18 hingga Minggu 20 Agustus 2023 ini, mengingatkan tentang perjuangan para pahlawan serta budaya Jawa yang harus dilestarikan.

“Malam ini merupakan puncak acara dan akan digelar lagi pada tahun 2024 mendatang,” pungkasnya. (Lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.