MALANG (SurabayaPost.id) – Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Syihab, Jl. S. Supriadi, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, menggelar vaksinasi. Para santri dan santriwati dari Yayasan Syihab Nasrulloh itu menjalani vaksinasi di kawasan Pondok tersebut, Sabtu (25/09/2021).
Vaksin untuk dosis kedua itu, diikuti 60 santri dan santriwati. Vaksin sangat penting mengingat, jumlah santri yang mencapai 166 itu, tidak saja dari Kota Malang saja, namun dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Vaksinasi kepada santri di pondok pesantren, salah satu yang dicanangkan Ibu Gubernur Jawa Timur. Ini sangat penting sebagai bagian dari pencegahan virus covid 19, serta segera terciptanya herd immunity,” terang Ketua Panitia Vaksinasi, Nico Asad Amanulloh, Sabtu (25/09/2021).
Nico menambahkan, pihaknya sengaja melakukan vaksinasi di lingkungan dalam pondok. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah mobilisasi santri ke luar pondok. Selain itu, agar para santri bisa tervaksin secara maksimal.
Pada kesempatan itu, ia melibatkan vaksinator dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dari para relawan Forum Pemuda LDII, Forum mahasiswa LDII serta MDI Kota Malang.
“Untuk teknis pelaksanaan seperti biasa. Diawali mulai screening hingga pengamatan atau observasi, hingga beberapa saat. Kalau tidak ada kendala ataupun efek, boleh untuk pulang atau sudah selesai,” lanjutnya.
Ia berharap, dengan vaksinasi segera tercipta Herd Immunity secara merata, khususnya di lingkungan pondok pesantren dan umumnya masyarakat Kota Malang. Sehingga, proses belajar mengaji bisa berjalan normal seperti biasa.
“Jangan sampai karena adanya pandemi covid 19, para santri tidak mendapatkan ilmu, karena dipulangkan misalnya, atau sebab lainnya. Jangan sampai, dengan perkumpulan ngaji, menjadi penularan. Jangan sampai itu terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, KH. Nurhadi, S.Pd.l., salah satu wakil Kyai Pondok menjelaskan, vaksin yang digunakan adalah jenis Senovac.
“Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, atas terlaksananya vaksinasi ini. Tidak terkecuali para Muspika dari Kecamatan Sukun, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Ini program pemerintah, yang harus didukung,” terangnya.
Dari pantauan di lokasi, para santri tampak antusias mengikuti prosesi vaksinasi. Hal ini sebagaimana disampaikan Bima (20), salah satu santri peserta vaksin.
“Saya sudah sekitar 1 tahun mondok di sini. Sudah mengikuti dua kali vaksin. Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala dan masalah,” terang santri dari Brebes, Jawa Tengah itu. (Lil)
Leave a Reply