MALANG (SurabayaPost.id) – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah VII Jawa Timur menyarankan agar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang kolaps segera melakukan merger. Saran tersebut disampaikan Ketua L2Dikti Wilayah VII Jatim dan Indonesia Timur, Prof Dr Soeprapto.
Menurut Soeprapto yang kolaps itu untuk seluruh Indonesia ada sekitar 1000 PTS. Sedangkan di wilayah L2Dikti Jatim kata dia hanya ada puluhan dari total 326 PTS yang ada.
“Mereka yang kolaps itu hidup enggan, mati tidak mau. Makanya kami sarankan agar merger dengan PTS yang “sehat” sebelum kami tutup,” kata Soeprapto kala didampingi Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi usai menghadiri acara wisuda di GOR Ken Arok Malang, Sabtu (27/7/2019).
Sayangnya, Soeprapto enggan menyebutkan PTS apa saja yang tidak sehat itu. Dia hanya menyebutkan bila ada beberapa perguruan tinggi yang satu yayasan sudah melakukan merger.
Dia contohkan seperti empat perguruan tinggi di kawasan Situbondo. Menurut dia, merger keempat PTS itu sudah berlangsung dengan cepat.
Itu karena, lanjut dia, mereka satu yayasan. “Sehingga tinggal memadukan atau menggabungkan saja dengan satu nama PTS,” jelas dia.
Untuk di wilayah Malang, kata dia, juga ada beberapa PTS yang “sakit”. Itu kata dia, proses penyehatannya bisa dilakukan dengan merger.
Yakni, terang dia, ada tiga PTS atau empat PTS yang merger menjadi satu. Mereka gabung pakai satu nama PTS yang sehat.
“Ya, termasuk IKIP Budi Utomo ini akan menjadi induk dari beberapa PTS yang tidak sehat itu. Mereka nantinya akan merger atau gabung ke IKIP Budi Utomo (IBU),” ungkap dia tanpa mau menyebutkan PTS yang bakal gabung ke IBU Malang itu.
Karena itu dia berharap proses merger yang diakuisisi IKIP Budi Utomo Malang tersebut bisa cepat selesai. Sehingga PTS yang “sakit” Itu bisa diselamatkan oleh IBU Malang.
Sementara itu, Rektor IBU Malang Dr Nurcholis Sunuyeko masih malu-malu mengungkapkan beberapa PTS yang akan Merger. Dia hanya menyebutkan ada beberapa PTS di Malang yang akan gabung ke IBU.
“Apa saja PTS itu tunggu dulu ya. Sabar dulu. Yang jelas progresnya sangat menggembirakan. Doakan semuanya berjalan lancar sesuai harapan,” pungkas rektor yang akrab disapa Yai ini. (aii/lil)
Leave a Reply