MALANG (SurabayaPost.id) – sekitar 400 mahasiswa Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Pandansari Kecamatan Jabung dan Desa Maguan Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ratusan mahasiswa tersebut diminta mengembangkan potensi yang ada di desa.
Mereka melakukan KKN itu mulai tanggal 8 Juli hingga 8 Agustus 2019. Para mahasiswa itu, kata Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang, Dr.Eny Dyah Yuniwati, MP melalui sekretaris LPPM, Muhammad Baidawi, dibagi menjadi 7 kelompok.
“Selama KKN mereka memang diminta melakukan pemetaan potensi desa. Selain itu, peserta juga diminta untuk aktif dalam kegiatan sosial bermasyarakat selama mengikuti KKN,” jelas dia.
“Kelompok 1 dan 2 ada di Jabung dan sisanya ada 5 kelompok kami tempatkan di Maguan, Kecamatan Ngajum. Jadi selain belajar membaur kepada masyarakat, para peserta kan juga memberikan ilmu sesuai prodi yang ditekuninya masing-masing. Ada pendidikan, hukum dan juga teknik,” ujarnya.
Untuk kecamatan Jabung, ia mengatakan, salah satu yang difokuskan dalam KKN tersebut adalah melakukan pemetaan potensi desa. Salah satunya adalah potensi untuk mengolah hasil dingkong dan Kopi.
“Jadi nanti mahasiswa KKN disana akan berinovasi, bagaimana meningkatkan nilai jual singkong yang ada di Jabung. Terutama dari segi pengolahan. Entah jadi keripik, kue atau es krim. Sehingga nanti nilai jualnya tidak murah lagi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, potensi lain yang dimiliki Kecamatan Jabung adalah wisata, seperti Coban Jahe. Menurutnya, di sekitar lokasi wisata Coban Jahe bisa dimanfaatkan warga dengan berjualan dan menjajakan hasil inovasi dari potensi yang ada di Jabung.
“Sehingga nanti masyarakat bisa turut berkontribusi dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari program tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya juga akan mengadakan festival lomba potensi desa. Dimana nanti, masyarakat akan diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya mengembangkan potensi apa yang dapat dikembangkan di Kecamatan Jabung.
“Harapannya ke depan, masyarakat bisa paham, potensi apa yang bisa mereka kembangkan di desanya,” ujarnya.
Nantinya, ia menyebut, dari hasil pemetaan potensi yang dilakukan di desa tersebut, pengembangan selanjutnya akan dilakukan di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Jadi nanti Bumdes yang akan melakukan pengelolaan dan pemasarannya akan dibantu oleh Bumdes. Saat ini sedang proses, dan itu tidak cukup jika hanya satu bulan. Jadi nanti akan ada program-program lanjutan,” jelasnya.
Selain melakukan inovasi pengembangan potensi desa, peserta KKN juga diminta untuk aktif mengikuti kegiatan sosial masyarakat. Salah satunya adalah melakukan renovasi pada salah satu Taman Kanak-Kanak yang ada di Kecamatan Jabung.
“Tapi renovasi nya, kami hanya melakukan pengecatan saja. Jadi perbaikan yang dilakukan mahasiswa tidak pada konstruksi bangunannya, melainkan pada cat nya,” jelasnya.
Untuk itu, ia juga mengatakan, dari kegiatan KKN tersebut diharapkan masyarakat bisa paham tentang potensi yang dapat dikembangkan di desanya. Terlebih juga memancing Kelompok Sadar Wisata di desa setempat untuk mau dan proaktif dalam mengembangkan potensi desa. (lil)
Leave a Reply