Rawan Ambrol, 15 KK Diminta Menempati Huntara yang Diresmikan Wali Kota Dewanti

Huntara untuk 15 KK yangbdiresmikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko

BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko,  meresmikan hunian sementara (huntara). Itu diperuntukkan bagi 15 KK warga Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Hal itu mengingat, dari belasan KK tersebut diinformasikan harus meninggalkan rumahnya. Alasannya,  karena rawan ambrol akibat pergerakan tanah yang terjadi pada awal Februari lalu.

Dengan begitu, BPBD Kota Batu tengah  memutuskan untuk mengevakuasi warga terdampak ke tenda pengungsian. 

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat resmikan Huntara

Yang perlu diinformasikan lagi, usainya pendirian huntara yang dimaksud, Dinsos Kota Batu bakal memindahkan para warga untuk menempati rumah semi permanen tersebut,akan menempati huntara mulai Minggu  (9/5/2021) ini.

Dengan begitu, Kepala Dinsos Kota Batu Ririk Mashuri mengaku rumah yang didirikan di lahan seluas 1500 meter persegi dengan jumlah sebanyak 15 unit itu. Dinsos Kota Batu tengah membuat berita acara surat pernyataan ketersedian warga menempati huntara. 

“Huntara dibangun sejumlah 15 unit. Per unitnya seluas 6×4 meter. Menelan anggaran sekitar Rp 300 juta. Biaya per unitnya berkisar Rp 20 juta,” papar Ririk Mashuri.

Selain itu, menurut Ririk Dinsos Kota Batu juga akan membantu kebutuhan logistik kepada sejumlah 15 KK  penghuni huntara. Itu, kata dia,bantuan yang dimaksud,akan diberikan selama tiga bulan.

“Alhasil huntara dapat selesai sesuai target.Bersyukur, huntara bisa selesai sesuai target, dan dapat ditempati sebelum lebaran,” ujar Ririk.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menekankan kepada para warga diharap bersedia menempati huntara hingga Pemkot Batu menemukan lahan yang pas untuk pendirian hunian tetap (huntap).

“Pemkot Batu masih berusaha mencari lokasi yang pas. Bukan hanya layak tapi aman untuk ditempati,” janji Dewanti.

Oleh karena itu, ia meminta warga terdampak untuk tak kembali ke rumah miliknya.

“Karena hasil kajian BPBD Jatim, tak merekomendasikan untuk ditempati. Itu sangat berbahaya kalau ditempati. Karena rawan ambrol ketika terjadi pergerakan  tanah,” punskasnya. (Gus)

Baca Juga:

  • Serahkan Piagam Penghargaan, Walikota Wahyu Hidayat Sebut Lomba Kampung Mbois Implementasi Semangat Dasa Bakti
  • Pembangunan Hotel dan Apartemen di Malang, Hermanto Tanoko: Dorong Pariwisata dan Ekonomi Lokal
  • Cegah Kekeringan, BMM Bangun Sarana Air Bersih Untuk Warga di Dusun Kresek Sukamaju B, Kabupaten Malang
  • Hadiri Gebyar Kreativitas di Kecamatan Lowokwaru, Wali Kota Wahyu Hidayat Beri Apresiasi
  • Tuntaskan Penanganan Korupsi,Kejari Kota Malang Terima Pengembalian Kerugian Negara Rp 3 Miliar Lebih
  • ATS Tergolong Tinggi, Wali Kota Wahyu Hidayat: Sekolah Rakyat Bisa Jadi Solusi Turunkan Jumlah ATS Di Kota Malang
  • Wamendagri Apresiasi Sinergi Pembangunan di Kota Malang, Wali Kota Wahyu Hidayat: Visi Misi Kami Mbois Berkelas
  • Luar Biasa, Pemkot Batu Raih Predikat WTP Kesepuluh Kalinya, Wali Kota Nurochman: Capaian Yang Membanggakan
  • Peringatan Hardiknas, Wali Kota Wahyu Hidayat Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Di Kota Malang
  • Serunya Peluncuran Tiga Wahana Anyar  Jatim Park 3, Dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.