MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Ribuan seniman jaranan tampil dalam Gelar Agung Jaranan Malang Raya, di Jalan Tugu Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (11/12/2022). Kegiatan yang di inisiasi oleh paguyuban Jaranan Malang Raya (JMR) itu berlangsung meriah.
Dari pantauan di lokasi, ratusan masyarakat sangat antusias melihat kegiatan kesenian yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB tersebut.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Malang, H Sutiaji didampingi Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika dan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana.
Dalam sambutannya, Walikota Sutiaji mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi gelar jaranan. Sebab, ini merupakan budaya yang harus dilestarikan.
“Selamat dan sukses gelaran jaranan Malang yang di inisiasi JMR kolaborasi diantara kita semua,”ujarnya.
Menurutnya kesenian Jaranan adalah tradisi nenek moyang kita. Menghargai karya bangsa dan seni. “Semoga dengan kumpulan para seniman jaranan ini, kita bisa saling menghargai kelebihan dan kekurangan satu dengan lainnya” tutur pria ramah tersebut.
Pria nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu menambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.
“Menghargai karya bangsa, menghargai kesenian,”lanjutnya.
“Kedepan, Ayo kita bangun bersama. Tidak ada Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang, tapi yang ada kita adalah Bangsa Indonesia. Forkopimda akan selalu ada di hati paguyuban seni jaranan,”tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengapresiasi gelaran Gelar Agung Jaranan Malang Raya tersebut.
“Ini merupakan suatu budaya serta seni yang harus terus dilestarikan.”
“Mungkin juga bisa mengimbau kepada Pemkot Malang khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, untuk menjadikan kesenian yang ditampilkan dalam gelaran ini sebagai pendidikan muatan lokal seni budaya yang ada di SD hingga SMP,”
“Kenapa hal ini harus dilakukan, agar jangan sampai budaya-budaya leluhur kita ini hilang diambil dan diklaim oleh negara lain,” bebernya.
Pria yang akrab disapa BuHer ini berharap, kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala.
“Harapannya, gelaran ini bisa dilakukan secara berkala, agar dapat menampung aspirasi seni dan para budayawan yang ada,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengatakan jika pihaknya sangat mengapresiasi gelar agung Jaranan itu.
Ia pun mengaku akan memasukan seni jaranan ini dalam sebuah kegiatan di sekolah. Hal itu merupakan pengenalan untuk sebuah keorganisasian kegiatan yang akan di pandu instruktur di masing – masing sekolah.
“Seni jaranan ini akan kami masukan pada pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2023,’ tuturnya.
Sebab kata dia, Seni Jaranan ini agar lebih terarah, terutama untuk pelajar, maka pihaknya bakal memasukan pada pembelajaran seni di tahun 2023 mendatang.
Di singgung mengenai antusiasme masyarakat dalam Seni Jaranan ini, Suwarjana mengaku bakal optimis bisa menampilkan seni jaranan khusus siswa sekolah pada tahun 2023 mendatang.
“Hari ini yang tampil seni jaranan disamping pelajar juga ada kalangan umum. Untuk itu, kami berharap di tahun depan bisa menampilkan seni jaranan khusus siswa siswi kami,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply