Sahabat Sam Anas Konsolidasi Untuk Menangkan Paslon Nomor 3 Abah Anton – Dimyati

Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatulloh pose bersama para pendukungnya
Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatulloh pose bersama para pendukungnya

Menurutnya, dengan dukungan koalisi partai yang ramping karena didukung 4 partai yakni PKB, Demokrat, PAN dan Partai Umat. Maka tim bisa lebih lincah untuk berkoordinasi.

“Sehingga akhirnya masyarakat tau bahwa ini bukan hanya urusan bendera partai, tapi mencari sosok pemimpin untuk memimpin Kota Malang,” pungkasnya.

Hadir dalam konsolidasi KH Ahmad Ali Maksum tokoh NU Sukun mengatakan warga NU harus tegak lurus mencari calon-calon yang benar NU nya.

‘Kalau dalam rangka mencari Calon Wali Kota dan Calon Gubernur maka kita harus memilih orang-orang yang ketika menjabat tujuannya bukan untuk mencari pekerjaan tetapi semata untuk berkhitmat,” katanya..

Lebih lanjut ketua MWC NU Sukun ini menyerukan “carilah calon Wali Kota dan calon Gubernur yang ketika menjabat itu betul-betul peduli terhadap kaum duafa dan fakir miskin serta anak yatim piatu”.

“Kalau kita mencari seperti ini, maka untuk Wali Kota ini yang pas adalah pasangan ABADI.
Karena jelas NU nya. Abah H Anton itu jelas NU nya, Abah Dimyati jelas NU nya,” tegasnya.

Kita tau di Kota Malang itu yang loman dan peduli fakir miskin sampai sekian tahun itu Abah Anton membuktikan.

“Jadi jangan ragu pilih no 3 bahwa ABADI harus menang,” tukasnya mengakhiri.

Calon Wakil Walikota Malang Dimyati, yang di usung partai PKB, PAN, Demokrat dan didukung Partai Umat menyebut sangat senang melihat antusias dari sahabat sam Anas Sukun.

Saya melihat langsung bahwa mesin Partai benar benar jalan.

” Itu terbukti mengacu kepada perolehan suara Sam Anas di Pileg kemarin Dapil Sukun jumlahnya fantastis berhasil memperoleh suara terbanyak se Kota Malang dengan 7.636 suara. Dan target pemenangan di sukun telah terbukti dengan hasil survei ABADI di Sukun Hasil Surveinya terbanyak diantara Paslon Lainnya,” ungkap Calon Wakil Walikota asli AREMA Onosogrem ini.

Pada kesempatan ini Dimyati kembali mengingatkan hati hati dengan politik hitam dan politik uang termasuk gratifikasi yang sudah dilakukan oleh salah satu paslon yang gembar gembor akan menciptakan Pemerintahan yang bebas korupsi namun apa yang dilakukan malah mencerminkan sebagai calon pemimpin yang korup. Terbukti selalu melanggar aturan dengan menggelontor sembako, Wali limo dan masih banyak bentuk bentuk gratifikasi untuk meraih simpati masyarakat.

” Masyarakat gak bodoh sudah cerdas banyak yang mengaku mendapatkan itu semua namun mereka tetap akan istiqomah tak bisa di goyang. Masak lima tahun hanya di ganti sembako atau uang 100 ribu saja,” katanya.

Terakhir Dimyati sampaikan pada kampanye terakhir nanti hari Jum’at mendatang Paslon ABADI akan menggelar doa bersama yang InsyaAllah akan di hadiri Tokoh kharismatik Muda yang saat ini viral . (**)