MALANG (SurabayaPost.id) – 100 anak yatim piatu terdampak covid 19, menjadi anak asuh Satlantas Polresta Malang Kota. Hal itu dilakukan untuk membantu pemerintah sekaligus meringankan beban anak yatim-piatu yang ditinggal orang tuanya akibat wabah Corona.
Kasat Lantas Polresta Malang Kota, AKP Yoppy Anggi Krisna mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Polda Jatim bertajuk ‘Sapa Saya’, yakni Satu Polantas, Satu Anak Asuh yang dikukuhkan bersamaan dengan HUT ke-66 Lalu Lintas Bhayangkara. Menurutnya, program orang tua asuh ini tidak hanya sekadar memberi materi.
Tetapi juga memberikan pendampingan, support, motivasi layaknya anak sendiri. Pada program itu, polisi berperan sebagai mediator sekaligus fasilitator terhadap anak asuhnya. Termasuk dalam pemenuhan hak yang semestinya diterima.
“Kalau anak-anak ini membutuhkan keperluan sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari bisa disampaikan ke bapak asuhnya,”tutur Yoppy Anggi Krisna.
Menurut dia, dalam pendataan, pihaknya bekerja bersama dengan Bhabinkamtibmas. Dalam mencari anak yatim piatu terdampak Covid 19.
“Info serta lokasi dari Bhabinkamtibmas. Kemudian, anggota kami mendatangi lokasi tersebut dan berkomunikasi dengan pihak keluarga si anak,” jelasnya.
Dijelaskannya, rata rata usia anak yatim piatu terdampak Covid 19 yang diasuh, berusia antara 12 hingga 18 tahun.
“Karena mereka baru saja ditinggalkan orangtuanya, otomatis butuh motivasi secara psikologis. Kami juga berperan sebagai mediator sekaligus fasilitator terhadap anak asuhnya. Misalnya, anak-anak ini membutuhkan keperluan sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari bisa disampaikan ke bapak asuhnya,” bebernya.
Pria yang akrab disapa Yoppi ini juga menambahkan, bahwa program ini akan dilakukan secara berkesinambungan dan terus berlanjut kedepannya.
“Kegiatan ini akan terus berlangsung, tidak akan berhenti disini saja. Karena, kami juga ingin meringankan beban anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya akibat Covid 19,” pungkas pria ramah tersebut. (Lil)
Leave a Reply