Sidang Perdana Kasus Dugaan TPPO di PN Malang, JPU Kenakan Pasal Berlapis Kedua Terdakwa

Sidang digelar di ruang Garuda PN Kelas 1A Malang dipimpin Ketua Majelis hakim Kun Tri Haryanto Wibowo, SH, M.Hum
Sidang digelar di ruang Garuda PN Kelas 1A Malang dipimpin Ketua Majelis hakim Kun Tri Haryanto Wibowo, SH, M.Hum

“Untuk ancaman hukumannya, diatas sembilan tahun penjara,” ujar Heriyanto .

Heriyanto menjelaskan, bahwa dalam sidang perdana ini masih beragendakan pembacaan dakwaan. Sehingga, belum masuk ke proses pembuktian pokok perkara.

“Ini masih sidang pertama, belum pemeriksaan untuk pembuktian. Dan untuk minggu depan, agenda sidangnya adalah eksepsi,” jelasnya.

Sementara itu Kuasa hukum terdakwa, Muhammad Zainul Arifin menyampaikan bahwa dakwaan jaksa perlu dibuktikan lebih lanjut, terutama dalam kaitannya dengan legalitas perusahaan tempat terdakwa bekerja.

“Perusahaan ini legal, punya akta, punya proses yang sah. Kalau prosedurnya benar, apakah masih bisa disebut sebagai TPPO,” ujar Zainul usai persidangan.

Advokat yang berkantor di Jakarta ini juga menanggapi mengenai pelatihan pekerja dan keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Terdakwa menjawab SOP itu ada. Kalau begitu, di mana letak unsur TPPOnya. Tudingan TPPO perlu didasarkan pada pembuktian kuat, bukan asumsi” jelasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur, Endang Yulianingsih menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas.

Baca Juga:

  • Korban TPPO Terabaikan: Putusan Pengadilan Malang Tuai Protes SBMI, Sistem Peradilan Dikritik Lemah
  • Hakim Vonis Ringan untuk Perekrut Ilegal CPMI Malang, Korban dan Aktivis Kecewa
  • SBMI Minta Keadilan bagi Korban Penempatan Ilegal CPMI di Malang
  • Sidang Putusan Dugaan Penempatan Ilegal CPMI di PN Kota Malang Ditunda, Ini Alasannya