PANGKALPINANG (SurabayaPost.id) – Seorang bocah di Pangkalpinang, Pulau Bangka, tidak bisa jalan usai disuntik imunisasi measles and rubella (MR) di sekolahnya. Bocah bernama Nurfauziah Larasati (9) itu kini terbaring lemah di tempat tidurnya.
Anak yang duduk di kelas III Sekolah Dasar Negeri 37, Kampung Opas, Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka, ini hanya menahan sakit. Laras tidak bisa berjalan sejak dua hari lalu setelah disuntik imunisasi measles and rubella (MR) di sekolahnya.
Abdul Halim, ayah Laras menjelaskan, awalnya Laras dalam kondisi sehat dan tidak sedang sakit. Kondisi Laras yang tak bisa berjalan itu berawal saat putrinya itu disuntik imunisasi MR di sekolah pada Sabtu (25/8/2018).
“Mulai tidak bisa jalan sejak kemarin. Parahnya hari ini. (Ini terjadi) setelah disuntik imunisasi MR di sekolahnya,” jelas Abdul saat dilansir detikcom, Rabu (29/8/2018) malam di rumahnya di Kampung Opas, Pangkalpinang.
Di rumahnya, Laras hanya terbaring lemas sembari merintih sakit (ngilu) di sekujur tubuh. Laras pun tidak bisa berjalan karena kakinya bengkak dengan bentol-bentol merah.
Abdul menceritakan kronologi putrinya hingga terbaring lemas dan tidak bisa berjalan.
Berawal dari Laras meminta izin terhadap dirinya untuk suntik MR di sekolahnya.
“Saat anak saya minta izin suntik MR di sekolah, saya tanya, ‘Kalau disuntik sehat nggak laras? Demam tidak?’ Kalau tidak ada gejala, tidak apa-apa, karena suntik imunisasi kan program pemerintah, pasti bagus, dan saya beri izin,” jelasnya sambil mendampingi putrinya terbaring di tempat tidur.
Pada Sabtu (25/8) pagi, anaknya bercerita bahwa ternyata yang mengikuti suntik MR hanya orang tujuh. Siswa yang lain tidak diberi izin orang tuanya.
“Dari 32 siswa-siswi, yang suntik hanya tujuh orang, termasuk Laras,” ceritanya.
“Itu kan program pemerintah, pasti bagus, apalagi sebelumnya Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah sudah memberi izin. Jadi izin suntik saya berikan,” ujarnya.
“Setelah disuntik, anak saya terus saya pantau, dan saya tanyakan keadaan anak saya setiap hari. Sebab, saya lihat di Facebook, setelah disuntik MR, ada yang lumpuh,” cerita Abdul.
“Bintik merah (kayak keringat malam) mulai timbul sejak Senin kemarin. Di leher dan perut sudah mulai tumbuh, hingga hari ini anak saya tidak bisa berjalan dan hanya bisa berbaring di tempat tidur,” katanya.
Meskipun sudah mulai timbul bintik-bintik, Laras masih bersekolah. Tapi ia tidak berani melaporkan kepada guru perihal bintik merah itu.
“Karena Laras mengeluh sakit, saya suruh istri bawa laras ke puskesmas. Cuma dikasih resep oleh dokter. Pas sampai rumah, tidak bisa jalan hingga saat ini. Bintik merah ini keluar di sekujur badan,” tegasnya.
Ia berharap ada penjelasan dari pihak sekolah kenapa anaknya bisa seperti itu setelah disuntik imunisasi MR.
“Dari tujuh anak, cuma anak saya yang mengalami hal seperti ini. Saya minta doanya agar anak saya cepat sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” tambahnya.
Belum jelas betul apakah Laras tidak bisa berjalan karena suntik imunisasi MR atau bukan.
Leave a Reply