GRESIK (SurabayaPost.id)– Jumat (3/10/2025) pagi, halaman Markas Subdenpom V/4-2 Gresik di Jalan Kartini tampak lebih ramai dari biasanya. Puluhan pengayuh becak, para janda tua, dan warga kurang mampu sudah berjejer rapi, menunggu giliran menerima bantuan sembako.
Satu per satu paket berisi beras, gula, tepung, dan minyak goreng berpindah tangan. Di wajah mereka, terlihat senyum lega. Seolah beban hidup yang berat sedikit terangkat.
“Alhamdulillah, sangat membantu. Apalagi kalau narik becak sedang sepi penumpang, dapur tetap harus ngebul,” ucap Kasman (56), pengayuh becak yang ikut menerima bantuan.
Kegiatan berbagi ini bukan hanya digelar di Gresik. Serentak, seluruh jajaran Polisi Militer Kodam V/Brawijaya juga mengadakan hal serupa. Di Gresik, kegiatan dipimpin langsung oleh Komandan Subdenpom V/4-2, Kapten Cpm I Nyoman Gde Budearte.
Kapten Nyoman menjelaskan, perintah itu datang langsung dari pimpinan pusat, sebagai bentuk nyata kepedulian TNI kepada masyarakat sekitar. “Harapannya, kegiatan ini bisa sedikit meringankan kebutuhan sehari-hari warga, terutama yang tinggal di sekitar markas kami,” katanya.
Pagi itu, suasana begitu hangat. Tidak ada jarak antara prajurit berseragam loreng dengan masyarakat kecil. Ada senyum, sapa, dan tawa ringan yang menyelingi antrean.
Bagi Kapten Nyoman, kegiatan ini lebih dari sekadar berbagi beras atau minyak goreng. Ada pesan yang ingin disampaikan: Polisi Militer hadir bukan hanya soal penegakan disiplin prajurit, tapi juga tentang kepedulian dan sisi humanis seorang prajurit TNI.
“Dengan cara ini, kami ingin menunjukkan bahwa keberadaan Polisi Militer di tengah masyarakat juga membawa manfaat, bukan hanya soal penegakan hukum militer,” tegasnya.
Subdenpom V/4-2 Gresik sendiri memang memiliki tugas utama menjaga disiplin dan menegakkan hukum di lingkungan TNI AD. Namun di balik itu, mereka juga punya peran sosial. Tidak jarang, kegiatan serupa digelar sebagai bentuk ikatan persaudaraan antara prajurit dengan rakyat.
Siang menjelang, antrean pun selesai. Satu per satu warga pulang sambil menenteng paket sembako. Meski sederhana, bantuan itu cukup berarti. Dan di balik dinding markas militer yang terkesan kaku, pagi tadi justru lahir kehangatan dan harapan baru