
GRESIK (SurabayaPost.id)–Seorang pengusaha muda asal Gresik sukses jelajahi pasar global. Bermodal limbah yang di sulap menjadi arang dan feedmill mampu menembus pasar internasional. Usahanya dirintis dari modal Rp 10 juta rupiah.
Anak muda itu bernama Shubkhi Basyar masih berusia 33 tahun. Ia warga Jalan Sindujoyo, Kelurahan Kroman Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik Jawa Timur. Umurnya yang tergolong muda sukses. Tetapi ia tidak pernah menampakkan dirinya dengan khalayak sebagai pemuda sukses,
“Semua diawali dengan semangat tanpa lelah. Apalagi kapok. Kalau soal rintangan macam-macam yang harus kita hadapi. Meskipun usaha saya bahanya hanya limbah, tapi untuk bisa melobi ke perusahaan yang memiliki limbah yang kami butuhkan kita harus diplomasi tingkat dewa. Karena ternyata disana banyak pemainya,” kata Uki panggilan akrab Shubkhi, Selasa (24/6/25).
Dia ‘pencetus’ limbah pertanian dan limbah industri menjadi feedmill (pakan ternak) berkwalitas. Feedmill buatannya diminati negara Malaysia untuk penggemukan sapi ternak.
“Sementara akan ekspor ke Malaysia sebesar 10 ton feedmill. Kita sudah kontrak. Keluhan kita bahan baku. Terutama coco shell. Karena ternak suka dengan aroma coklat. Belum ada penggantinya. Sedangkan kita hanya punya dari PT Cargill,” ungkapnya.
Ia mengaku tidak ada pilihan lain kecuali limbah yang memiliki aroma kesukaan hewan ternak ini. Dari hasil uji coba hanya limbah coco shell yang diminatiboleh hewan ternak.
“Kita beeharap agar limbah coco shell tidak lari ke luar Gresik. Karena kami sendiri butuh untuk keberlangsungan pabrikan kami agar tetap bisa berkarya untuk bangsa khususnya Gresik. Kita mampu bersaing dipasar global, tentu kami butuh pemerintah hadir mendampingi kami. Dan alhamdulillah kami difasilitasi,” tuturnya.
Sebelumnya ia juga telah mengekspor arang sekam padi ke Jepang dan Korea hingga sampai hari ini. Setelah sukses memanfaatkan lombah sekam padi ia kemjdian ekspansi usaha pakan ternak dari limbah. Ia telah terjun ke dimia usaha anti mainatream ini sejak 2018.
“Komposisi untuk pakan ternak 3O persen limbah industri aroma wangi kesukaan hewan ternak dan 30 persen tongkol jagung 60 persen dedak padi,” imbuh dia.
Hingga saat ini ia masih ekspor arang sekam ke Jepang dan Jerman. Permintaan kedua negara itu cukup tinggi sehingga dia harus menggandeng sejumlah kelompok usaha yang memiliki limbah sekam di wilayah Gresik dan Lamongan. Saat ini, ia telah memiliki sebanyak 14 pekerja dengan tugas masing-masing. Para pekerja rata-rata berasal dari warga Gresik dan Lamongan, sehingga kegiatan ekspor sekam padi ini juga mempekerjakan masyarakat sekitar.
“Ekspor sekam padi ini berjalan dengan baik dan bisa turut membantu masyarakat yang mau ikut bekerja,” pungkasnya.
Sementara ekspor perdana feedmill diberangkarkan oleh Bupati Gresik Fansi Akhmad Yani si halaman Pemlab Gresik. Bupati yang akran dipanggil Gus Yank ini mengaki bangga kepada sosok Shubkhi. Yang silakikan Shublhi kata Gus Yami adalah langkah strategis dan inspiratif.
“Saya mengapresiasi san bangga punya Mas Shubkhi Ceo PT Aji Bakuh Anugrah yang terus berkembang dan kini mampu menjangkau pasar Malaysia. Semoga ini menjadi pemicu bagi UMKM lainnya di Gresik,” ujar Gus Yani usai memberangkatkan ekspor feedmill ke Malaysia, Selasa (24/6/25).
Gus Yani menjelaskan, pelepasan kali ini merupakan ekspor kedua dari PT Aji Bakuh Anugrah di bawah kepemimpinan Direktur Subhki. Sebelumnya, pada tahun 2024, perusahaan ini telah berhasil menembus pasar Jepang dan Korea. Ia menyebut, Pemkab Gresik terus berkomitmen mendampingi UMKM melalui fasilitasi pelatihan ekspor, pendampingan legalitas, sertifikasi, hingga strategi branding produk.
“Perjalanan ekspor ini adalah hasil dari proses belajar, kolaborasi, dan kerja nyata. Kami hanya menjadi fasilitator—pelaku utama adalah para pelaku UMKM yang terus mau bergerak,” tambahnya.
Produk pakan ternak yang diekspor berbahan dasar cocoa shell (kulit kakao), yang diolah menjadi pakan bergizi tinggi. Bahan baku diperoleh dari PT Cargill Indonesia, kemudian diproses secara sederhana dengan menyesuaikan permintaan pembeli. Kali ini, sebanyak 10 ton produk dikirim dalam kontainer berukuran 20 kaki, dengan nilai transaksi mencapai USD 5.000. Ini merupakan tahap awal (trial) menuju potensi ekspor hingga 300 ton.
Terkait dengan bahan baku coco shell yang menjadi keluhan PT ABA Gus Yani berjanji akan berkoordinasi dengan pihak PT Cargill maupun JB Coco agar usaha anak asli Gresik itu berjalan lancar.
“Kami akan mengkomunikasikan dengam JB Coco dan Cargill. Insya Allah. Karena memang salah satu bahan penting. Kami akan memperhatikan karena ini adalah potensi yang tidak semua daerah punya. Alhamdulillah kita punya pengusaha muda mas Shubkhi,” pungkas Gus Yani