
MALANGKOTA (SueabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Dr. Wahyu Hidayat, meluncurkan buku “Takdir Pena dan Kapur” yang ditulis oleh 19 guru SMP di Kota Malang, Selasa (24/06/2015). Buku ini berisi cerita dan pengalaman dari masing-masing guru yang menuangkan isi hati dan pengalaman mereka.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa menulis adalah puncak dari pengamatan, penglihatan, imaginasi, hingga kreasi. Menulis juga bisa menjadi cara untuk menumpahkan isi hati. “Tidak mudah dalam teknis penulisan, namun tidak juga terlalu sulit,” ujarnya.
Wahyu Hidayat berharap buku ini dapat menjadi tambahan literasi dan wawasan bagi pembaca dan penulis sendiri. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Suwarjana, telah mendorong para satuan di bawahnya untuk gemar menulis. “Para pengajar memang kami dorong untuk menulis, karena dengan menulis berarti membaca, linier dengan profesinya,” kata Suwarjana.

Salah satu penulis, Heni Yulia Mardani, guru SMP Negeri di Kota Malang, membuat tulisan “Mengejar Asa di Tapal Batas Indonesia” yang mengungkapkan isi hati, pengalaman, dan pengertian yang cukup dalam. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pengalaman dia selama mengajar saat program PPG di Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM 3T) di daerah Papua beberapa tahun lalu. Pengalaman ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi Heni untuk terus berbagi cerita dan pengalaman melalui tulisan.
Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas dan literasi di kalangan guru dan masyarakat. Buku “Takdir Pena dan Kapur” ini menjadi contoh bahwa menulis dapat menjadi cara untuk mengungkapkan diri dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Melalui buku ini, para pembaca dapat memperoleh wawasan dan inspirasi baru, serta memahami betapa berharganya pengalaman dan cerita dari para guru yang telah menuangkan isi hati mereka dalam tulisan. (lil).