MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, meninjau progres pembangunan bozem di Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru. Dengan pembangunan waduk buatan ini, diharapkan Kota Malang bebas banjir pada 2028 mendatang.
Lebih jelasnya, Sutiaji menguraikan, bozem merupakan sebuah waduk buatan yang digunakan untuk menampung limpahan air. Fungsi lainya, bozem juga dapat menampung air yang jika diperlukan mengalirkan pada saat tertentu. Ini untuk mengurangi dampak kekeringan pula.
“Bozem Tunggul Wulung ini diperkirakan dapat mengurangi resiko banjir hingga 20 % di wilayah Sukarno Hatta,” ujar Sutiaji, Selasa (22/08/2023).
Menurutnya, selain pembangunan Bozem di Tunggul Wulung, pihaknya juga bakal membangun hal serupa di di Jalan Sukarno Hatta.
” Pengajuan rencana pembangunan sudah sampai Kementrian terkait. Nantinya semuanya akan diajukan sambil menata kawasan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji juga meminta pelaksana proyek bozem ini tak lagi berpatokan surat perintah kontrak. Namun jika bisa melakukan percepatan pengerjaan, hingga tuntas lebih awal, itu jauh lebih bagus.
“Untuk plengsengan, kualitas pengerjaan harus terjaga. Agar warga sekitar tidak merasa was-was,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menyampaikan bahwa progres pembangunan bozem saat ini terus tumbuh positif. Saat ini, progres pembangunan bozem telah mencapai separo.
“Progres pembangunan bozem saat ini telah mencapai 51 persen,” jelas Dandung ketika melakukan pemantauan pembangunan bersama dengan Wali Kota Malang Sutiaji, (22/08/2023).
Untuk itu, pengawasan pembangunan terus dilakukan untuk percepatan penyelesaian bozem sehingga dapat segera difungsikan. Untuk diketahui, bozem baru tersebut nantinya memiliki luas 70 x 33 meter dengan kedalaman 5 sampai dengan 6 meter. Dengan luasan tersebut, bozem tersebut dapat menampung 2.800 ribu meter kubik air. (*)
Leave a Reply