Ustadz Rokhmad, Anggota DPRD Kota Malang Ajak Pejabat Ambil Hikmah Ibadah Ramadan

H. Rokhmad, S.Sos, anggota DPRD Kota Malang yang dikalangan legislatif dan masyarakat sering disapa Ustadz Rokhmad. (ist)
H. Rokhmad, S.Sos, anggota DPRD Kota Malang yang dikalangan legislatif dan masyarakat sering disapa Ustadz Rokhmad. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – H. Rokhmad S.Sos, anggota DPRD Kota Malang Komisi A mengajak para pejabat negara dari sektor Yudikatif, Eksekutif, dan Legislatif untuk mengambil hikmah pada momen ibadah Ramadhan 2025.

Pria yang akrab disapa Ustadz Rokhmad ini, menyampaikan bahwa ibadah puasa di bulan suci Ramadan sangat penting dan akan berdampak positif pada kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, setidaknya ada tiga dampak positif dari ibadah puasa Ramadhan bagi lapisan pemerintah yang beragama Islam, yakni disiplin, jujur, dan peduli.

Pada aspek disiplin, Rokhmad mengatakan, puasa Ramadhan dapat mengajarkan umat untuk mengatur waktu dengan baik, seperti bangun pagi untuk sahur, berbuka puasa pada waktu yang tepat, kapan sholat subuh, hingga Isya’ dan tarawih.

“Semua jadwal tersebut menjadikan diri kita disiplin,” ujar ustadz Rokhmad, anggota dewan dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, Sabtu (09/03/2025).

Dampaknya lanjut Ustadz, seperti pada kegiatan sehari-hari, pejabat negara akan dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Seperti, hadir di undangan tepat waktu dan bekerja sesuai SOP yang telah ditentukan.

“Sebagai pejabat negara tentu akan memanfaatkan waktu dgn baik. Hadir undangan tepat waktu dan bekerja sesuai SOP yang telah ditentukan,” tuturnya.

Selanjutnya, pada momen bulan berkah ini, Ustadz Rokhmad menekankan agar kita selalu jujur, menghindarkan diri dari dusta. Menurutnya, puasa Ramadan mengajarkan untuk menghindari upaya berbohong, karena puasa Ramadhan membutuhkan kejujuran.

“Yang tahu dia sedang berpuasa atau tidak adalah dirinya dan Allah. Kita selalu diawasi Allah. Artinya, kalau setiap pribadi pejabat negara mengenal Tuhannya dan sadar dirinya selalu diawasi Allah maka akan menjadi pribadi yang jujur, dan tentu tidak akan korupsi,” pesannya.

Kemudian, pada aspek peduli, akan mengembangkan empati dan kepedulian kepada sesama. Ketika berpuasa, seseorang tidak boleh makan dan minum kecuali setelah datang waktu berbuka.