Wali Kota Dewanti Berharap FBSF Jadi Ikon Kota Batu 

Wali Kota Dewanti Rumpoko memukul gong sebagai tanda dibukanya Food Festival Batu Street food (FBSF).

BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, resmi membuka  Food Festival Batu Street food (FBSF). Festival yang digagas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bersama Dinas Pariwisata Kota Batu itu digrlar di halaman Kantor Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (2/10/2019).

 FBSF yang mengusung tema “Panen Raya” tersebut, menurut Ketua PHRI Kota Batu Bambang Darma, merupakan idenya. Hal  tersebut lahir dari keinginannya. 

Tujuannya, kata dia,   untuk membangkitkan kuliner di Kota Batu. Makanya, Bambang mengucapkan terimakasih terhadap Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Dinas Pariwisata. “Sebab telah memberi fasilitas dan ruang gerak terhadap PHRI Kota Batu,” kata Bambang.

Stand-stand kuliner yang memadati halaman Balai Kota Among Tani Batu dalam acara FBSF

Dengan begitu Bambang mengaku kegiatan serupa yang digagasnya sudah kali ketiga digelar di Kota Wisata Batu. Dia menjelaskan jika giat yang sekarang ini mendapat respon luar biasa.

“Ada 44 anggota PHRI Batu dan juga yang dari Malang, termasuk  teman – teman dari desa yang ada di Kota Batu berkenan untuk ikut. Sebab mereka mau belajar bersama – sama,”  paparnya.

Itu, lanjut dia, untuk persiapan lebih panjang di  tahun berikutnya. Agar runut dengan satu tema, dalam rangkaian HUT Kota Batu berikutnya.

“Melalui proses ini, untuk tahun berikutnya saya yakin akan positif. Sebab pengunjung FBSF mendatang bakal tumpah ruah,” tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Imam Suryono menambahkan bila terkait kuliner dan UMKM di Kota Batu harus sejalan. Alasannya, “FBSF dengan tema Panen Raya tersebut, tujuannya ingin mengangkat kota maupun di desa agar termotivasi,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Dewanti Rumpoko, mengatakan acara FBSF yang sedang  berlangsung di tahun ketiga tersebut, sudah menjadi agenda rutin setiap tahun yang dinanti-nanti. Itu pun kata dia  bukan hanya warga dari Kota Batu dan Malang Raya.

“Pengunjung dari luar daerah pun menanti-nanti agenda tahunan yang digagas PHRI dan Disparta Kota Batu ini. Pengikutnya dari hotel dan restoran dengan membawa konsep yang sangat bagus. Mereka menampilkan kuliner-kuliner unggulan dengan ciri khasnya masing – masing,” terang Dewanti Rumpoko.

Wali Kota Dewanti Rumpoko saat menyaksikan Guest Star Chef Chandra melakukan demo masak.

Karena itu, menurut Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya ini, mereka semua saling menjaga kredibilitasnya masing – masing. Terutama terkait  nama besar perusahaannya. Sehingga event tersebut, menurutnya sangat luar biasa.

Karena itu, politisi PDIP ini sangat berharap event tersebut menjadi ikon Kota Batu. Selain itu, menurut dia, dengan berkumpulnya para manajer hotel maupun restoran di acara FBSF tersebut, juga menjadi ajang silaturahmi dalam mempererat para pelaku hotel maupun restoran.

“Mereka semua tidak beranggapan sebagai pesaing ,namun kebersamaannya justru malah saling menguatkan antara satu dan yang lainnya, dalam mencari ilmu. Sehingga FBSF ini bisa bermanfaat untuk kita semua,” timpalnya.

Sekadar diketahui, hal yang sangat menarik di event tersebut, Dewanti Rumpoko, usai membuka acara diminta mendampingi Guest Star Chef Chandra. Itu saat mendemokan kebolehannya memasak makanan   berbahan dasar dari Bumi Kota Batu. Misalnya, buah apel dan kentang serta wortel.

Dari beberapa bahan dasar itu diproses dijadikan bahan olahan yang sangat menarik.Yakni Samosa lumpia dari bahan dasar apel,wortel dan kentang.

Guest Star Chef Chandra bersama Dewanti Rumpoko yang sedang serius memproduksi Samosa lumpia tersebut, telah memantik ketegangan para OPD dan Sekda Kota Batu serta ratusan pengunjung kala itu.

Selain itu pula, tampilan puluhan stand yang memadati halaman Kantor Among Tani Kota Batu dengan beragam kuliner yang mempunyai khas tersendiri dari hotel maupun restoran tersebut, sedang jadi sasaran ratusan para pengunjung.

Makanya, tak heran kalau dari salah satu stand  Ubud Hotel & Cottage dari Kota Malang, dengan sajian kulinernya, nasi campur Bali dan Mi Ayam Kintamani yang digelar mulai pukul 11,00 Wib, sampai pukul 15,20 Wib saja sudah ludes habis terjual.

“Ya, ada dua menu yang siap saji di stand Ubud Hotel ini, dan terimakasih masih Pukul 15.00 Wib sudah terjual habis,dan sekarang lagi persiapan priper lagi.Mudah – mudahan ditahun berikutnya event seperti ini bakal lebih meriah lagi,” harap wanita penjaga stand  berparas cantik yang mengaku sapaan akrabnya, Alfara itu diamini rekan – rekannya. (Gus).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.