MALANG (SurabayaPost.id) – Wali kota Malang, Sutiaji melakukan “cuci otak” pada para aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Malang.
Proses cuci otak itu dilaksanakan lewat Bimtek yang digelar Badan Kepegawaian Daerah (BPD) Kota Malang, Rabu (21/11/2018). Bimtek Revolusi Mental itu dilakukan di Klub Bunga Resort, Kota Batu.
Sekitar 200 pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan administrator di lingkungan Pemkot Malang, hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu dua narasumber sebagai motivator.
Mereka memberikan bekal kepada para peserta. Di antara mereka adalah Wali Kota Malang Sutiaji dan Arif Alamsyah dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Wali Kota Malang, Sutiaji, yang menjadi narasumber dalam kegiatan revolusi mental pada para pejabat itu, menekankan akan pentingnya sisi spiritualitas dalam menciptakan para pemimpin yang berintegritas, profesional dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Brain wash” memang menjadi bagian dari 99 hari kerja Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko, selaku Walikota dan Wakil Walikota Malang. Ditarik pada “titik nol” pemikiran dan spiritual, Walikota Sutiaji mencuci otak dan batin para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Malang. “Berapa lama ego membelenggu diri kita, memasung nilai nilai solidaritas, “mematikan” jiwa empati dan simpati serta yang parah menyerabut sisi kemanusiaan kita,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang menegaskan, agar para pejabat tidak bersifat zalim baik secara sistem, personal maupun profesional, karena hal itu akan merugikan dan ujungnya berdampak pada pelayanan publik di masyarakat.
“Kita harus mengemban amanah dari jabatan yang diberikan dengan baik, dan ujungnya nanti adalah kita bisa memberikan outcome kepada masyarakat,” imbuhnya.
“Siapa yang sering mengeluh, maka dipastikan ia akan jadi pribadi yg banyak dikeluhkan orang lain” timpalnya.
Wali Kota Malang, juga mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di lingkungan Pemkot Malang harus terus menanamkan keikhlasan dalam mengabdi kepada masyarakat.
“Tak perlu memandang eselon 2A, atau eselon berapapun, tapi pengabdian kita, keikhlasan kita dalam mengabdi sangat penting bagi pertanggung jawaban kita kepada masyarakat dan Tuhan,” tukasnya.
Diharapkan, dengan adanya acara Bimbingan Revolusi Mental ini, para ASN di lingkungan Pemkot Malang bisa meningkatkan kapasitas, profesionalitas dengan harapan sektor layanan publik semakin meningkat hingga akuntabilitas atau keterbukaan bisa terealisasi.
“Kita berharap apa yang kita kerjakan bisa berakhir dengan akhir yang baik. Dan apa yang kita kerjakan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (M Cholil)
Leave a Reply