GRESIK (SurabayaPost.id)–Meski saat ini telah banyak berkurang gerombolan yang mengaku sebagai wartawan dan Organisasi Kemasyarakat (Orkemas) yang memeras dan memalak para kepala desa (kades) di Gresik, ternyata belum ada jaminan para perusuh dan pengganggu berkedok wartawan dan Orkemas itu tidak beraksi kembali. Sejumlah kades punya satu alasan mengapa mereka belum nongol, karena belum ada ‘fonomena’ (dana desa cair)
“Alhamdulillah sangat berkurang pak Dandim. Tapi ada kemungkinan karena saat ini belum ada ‘fonomena’ (dana yang cair). Nanti kita lihat bulan Juni, ini kan masih awal bulan 7. Mereka (wartawan gadungan) sudah terlanjur hafal kapan dana desa cair dan sebagainya,” ungkap salah satu kepala desa di Kecamatan Balongpanggang saat berdialog dengan Komandsn Kodim 0817 di kantor Kecmatan setempat, Senin (5/7/23)
Dialog antara kades dan Komandan Kodim 0817 Letkol (Inf) Ahmad Saleh Rahanar berlangsung penuh dengan gelak tawa yang hadir. Pasalnya salah satu kades yang enggan menyebut belum adanya dana desa yang cair dengan istilah ‘fonomena’ sehingga gerombolan yang biasa rombongam satu mobil itu belum nampak berseliweran di kantor desa yang menyebabkan para kades enggan berkantor di kantor desanya.
“Kita tunggu apakah ketika ‘fonomena’ ini mencair mereka kembali memalak kita lagi atau tidak. Insya Allah kami siap menghadapi mereka karena ada dukungan dari Kodim dan Polres,” imbuh salah satu kades itu sambil tertawa.
Mendapati ungkapan salah satu kades selama Dandim 0817 Letkol (Inf) Ahmad Saleh Rahanar menjalankan komunikasi sosial atau Komsos keliling di hampir di 16 kecamatan di Kabupaten Gresik ini sempat menanyakan istilah ‘fonomena’ yang diungkapkan oleh kades. Sejurus kemudian, pria kelahiran Meraoke ini-pun tertawa lebar, karena langsung menangkap yang dimaksut oleh kades tersebut.
“Lalu fonomemanya itu kapan cair ?,” ujar Dandim tertawa. “Tetapi sudahlah mau ada fonomena cair atau tidak yang penting jangan takut. Karena yang menghadapi fonomena (wartawan gadungan) ini anda semua. Sekali anda ngasih, maka mereka akan datang lagi dan lagi dan tidak akan pernah selesai,” pinta Dandim.
Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Gresik AKP Sugeng yang mewakili Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom karena tidak bisa hadir mengatakan, dirinya setuju dengan Dandim, yakni kades tidak boleh kalah dengan pemeras.
“Jangan takut ! Lawan mereka ! Kami dan Kodim 0817 siap mendampingi para kepala desa. Jika diperas dan di intimidasi melalui surat maupun melalui medsos laporkan kami. Kita siap melaksanakan proses hukum. Jangan biarkan mereka mengganggu kerja pemerintahan desa,” kata AKP Sugeng saat memberikan sambutan dihadapan para kepala desa di Kantor Desa Petis Benem Kecamatan Dududksampeyan, Senin (5/7/23).
Dikatakan Sugeng, jika kades sebagai ujung tombak pembangunan di desa takut dengan gerombolan yang hanya mengaku sebagai wartawan dan Orkemas makan pembangunan di negeri ini bakal terhamat. Karena pembangunan disebuah negara selalu diawali dari desa.
“Desa menjadi ujung tombak pembangunan. Maka pemerintah pusat memberikan anggaran berupa dana desa atau DD agar percepatan pembangunan di desa bisa dipercepat. Selama anggaran digunakan sebagaimana aturan dan juklaknya pemdes tidak perlu takut,” imbuhnya.
Leave a Reply