JAKARTA (SurabayaPost.id) – Kinerja Jakarta Futures Exchange (JFX) luar biasa. Meski di masa pandemi, volume transaksi yang berhasil dibukukan melampaui 4 juta lot.
Transaksi yang mencapai jutaan lot itu diungkapkan Dirut PT JFX, Stephanus Paulus Lumintang lewat rilis yang dikirim ke SurabayaPost.id, Kamis (8/7/2021).
Menurut pria energik yang akrab disapa Paulus ini ditengah gejolak pandemi yang terus meningkat dan PPKM Darurat yang diterapkan di Pulau Jawa dan Bali awal bulan ini, JFX berhasil membukukan total volume transaksi 4 juta lot di akhir semester pertama tahun 2021 ini.
Sampai akhir Juni 2021, katq Paulus, total transaksi tercatat sebesar 4.001.305 Lot. “Pencapaian ini merupakan bukti bahwa, manfaat dari literasi, edukasi, dan sosialisasi yang dilakukan JFX masih sangat dibutuhkan. Sehingga minat masyarakat untuk melakukan investasi ditengah masa pandemi bisa meningkat, ” tutur dia.
Paulus yang masa kecilnya sempat jualan jajan ini, mengatakan, “Pencapaian JFX pada semester pertama tahun 2021 ini masih dalam trend yang positif,” jelas dia.
Meski begitu, Paulus yang berani meninggalkan Bank Pelita ini mengakui bila dibalik pencapaian tersebut tidak lepas dari peran pialang dan pedagang, dukungan kebijakan dari Bappebti serta sinergitas antara JFX dan KBI.
Mereka dinilai Paulus sangat berperan aktif dalam melakukan edukasi dan sosialisasi ke stakeholders, pialang, investor/para pelaku pasar yang semakin dewasa dalam berinvestasi. Termasuk juga, kata dia, dunia kampus, dan masyarakat umum yang ikut andil. Sehingga volume transaksi di JFX cukup menggembirakan.
Pria kelahiran Manado ini juga menjelaskan bahwa total transaksi Multilateral hingga bulan Juni (30/06/2021) mencapai 798.228 lot. Menurut dia, pada beberapa produk Multilaterreal menunjukan kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020 periode yang sama.
Dia memberikan contoh pada produk kontrak Kakao 32.610 lot. Itu mengalami kenaikan 53% dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 15.313 lot.
Begitu juga dengan produk kontrak Kopi dengan total volume transaksi 348.352 lot. Itu mengalami kenaikan sebesar 23% jika dibandingakan tahun 2020 sebesar 268.686 lot.
Sementara, kata dia, total transaksi Bilateral sebesar 3,2 juta Lot, didominasi oleh emas. Kontrak Loco London mencatat transaksi sebesar 2.640.502,60 Lot, kontrak Forex sebesar 225.457,1 Lot.
Selain itu, kontrak Indeks sebesar 300.919,9 Lot, kontrak berbasis energiy sebesar 34.157,4 Lot. Sedangkan kontrak berbasis precious metal sebesar 2.035,3 Lot.
“Pencapaian ini juga turut dipengaruhi adanya volatilitas harga komoditas di pasar global. Khususnya gejolak harga emas yang masih mendominasi pencapaian JFX hingga saat ini,” ungkap dia.
Memasuki tahun 2021, tutur dia, JFX sebagai Self Regulatory Organization (SRO), menetapkan sebagai tahun “Perubahan dan Pengembangan”. Menurut dia, hal itu akan dilakukan di semua lini organisasi. Terutama di bidang sumber daya manusia (struktur organisasi dan etos kerja).
“Hal ini dilakukan demi efisiensi dan peningkatan produktivitas, serta menjadikan sumber daya yang siap berkiprah di era globalisasi. Melalui perbaikan yang dilakukan baik secara internal maupun antar-lembaga, diharapkan berdampak positif bagi industri dan perusahaan baik dalam hal industrial positioning maupun dalam hal financial result,” harap dia.
Selain perubahan dan pengembangan yang terus diterapkan, kata dia, JFX tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota bursa, mitra kerja, terutama bagi para investor dan calon investor. “Sehingga, dalam masa pandemi ini, meskipun ada penerapan pelayanan terbatas, tidak mengurangi semangat JFX untuk tetap memberikan yang terbaik dengan meengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. (@ji)
Leave a Reply