BATU (SurabayaPost.id) – Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) gelar Bimtek pemberdayaan peran serta masyarakat.
Bimbingan teknis (Bimtek) wujudkan keluarga berintegritas melalui penanaman nilai – nilai anti korupsi melibatkan puluhan OPD dan SKPD dilingkungan Pemkot Batu ini, digelar di Graha Pancasila Among Tani Kota Batu, Rabu (27/7/2023).
Untuk diketahui, upaya pemberantasan korupsi lembaga anti rasuah tersebut, telah melakukan berbagai cara, termasuk perbaikan sistem dan penegakan hukum di berbagai sektor.
Kendati demikian tercatat pada tahun 2021 dan 2022, kasus tindak pidana korupsi yang ditangani KPK masih berada di atas angka 100.
Koordinator Program Keluarga Berintegritas, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Firlana Ismayadin menyebut, saat ini korupsi tidak hanya dilakukan satu pihak saja, pelakunya dilakukan berkolaborasi, melibatkan suami – istri ,bapak anak, atau kakak adik.
“Tindakan extraordinary crime ini, berdampak buruk bagi kemajuan bangsa dan mencoreng integritas negara.Sehingga kita perlu menanamkan 9 nilai – nilai antikorupsi atau kita sebut
“Jumat Bersepeda KK”, itu meliputi, Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana,Peduli,Disiplin, Adil, dan Kerja Keras,” papar Firlana dikonfirmasi disela Bimtek Keluarga Berintegritas libatkan puluhan ASN Pemkot Batu bersama pasangan ini, Kamis (27/7/2023).
Ini,papar dia,Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia memiliki tiga strategi yang disebut Trisula Pemberantasan Korupsi.Dengan tiga strategi utama, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.
“Program Bintek di Kota Batu yang diinisiasi KPK dengan peran serta masyarakat tujuannya untuk meningkatkan integritas keluarga – keluarga yang ada di Indonesia, terutama keluarga ASN,” ungkap Firlana.
Lanjutnya,Tupoksi keluarga yang baik mengerti apa yang mau dilakukan sehingga ada dukungan – dukungan pasangannya dalam tugas kerja,tapi bukan justru melakukan atau mendorong seorang atau pasangannya melakukan pada hal – hal yang salah sehingga terjerumus pidana kriminal.
“Jangan sampai nanti hal itu menjadi rongrongan, sehingga mereka melakukan hal yang salah dengan mengatas namakan kasih sayang keluarga,” ujarnya.
Ini, ujar dia, untuk pemberantasan korupsi, Sula pendidikan dan pencegahan dan Sula penindakan, khusus Sula pendidikan menurutnya tidak bisa dilihat hasilnya selama tiga tahun.
“Terkait kasus – kasus korupsi kerap melibatkan keluarga, ada kasus korupsi yang dilakukan ayah dan putranya, dan ada lagi antara suami dengan istri,kongkalikong jual beli jabatan.Kami mencoba untuk menstop berkolaborasi dalam hal yang salah,” tegas Firlana.
Sementara Pj.Walikota Batu Aries Agung Paewai mengatakan timbulnya korupsi karena tidak diingatkan antara satu dengan yang lain.
“Atas dasar itu, sekarang hadir dimana peran serta semua pihak dari Pemkot Batu sama menyadarkan diri bahwa pentingnya menjaga integritas, olehkarena itu, berkesinambungan sekarang diinisiasi oleh Inspektorat Pemkot Batu,Kepala OPD atau kepala SKPD.
Agar ini sinergi bagaimana pentingnya kerja yang dilakukan suami atau istri semua harus dijaga bersama, suami, istri juga ikut mengingatkan,”ujar Aries.(Gus).
Leave a Reply