BATU (SurabayaPoat.id) – Merayakan hari raya Idul Adha, Polres Batu, Jatim di bawah komando AKBP Budi Hermanto bagi-bagi 34 ekor hewan kurban. Pembagian hewan kurban yang diatasnamakan beberapa anggota Polres Batu tersebut sebagian dilakukan usai sholat Idul Adha, Ahad (11/8/2019).
Dalam pembagian daging hewan kurban itu menggunakan daun jati atau pisang. “Biar ramah lingkungan, kita pakai konsep go green,” kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto usai shalat Idul Adha di Masjid Roudlotul Ammi di Polres Batu.
Dijelaskan dia bahwa ada 34 ekor hewan kurban dari Polres Batu. Sebanyak lima ekor sapi. Sisanya 29 ekor kambing.
Menurutnya dari sejumlah sapi itu ada satu ekor pemberian Polda Jatim. Hewan kurban tersebut disalurkan langsung ke salah satu Ponpes yang ada di Kota Batu. Sedangkan yang empat ekor lainnya disembelih di Mapolres Batu.
Sementara 29 ekor kambing, kata dia, disebar di beberapa tempat. Disebutkankan dia seperti di beberapa Polsek wilayah hukum Polres Batu dan di Kantor Koramil serta di beberapa sekolahan.
Menariknya lagi, dari sejumlah puluhan ekor hewan kurban, bagi anggota Polres yang belum pernah berkurban, maka puluhan hewan – hewan itu di atas namakan para staf stafnya.
“Berkorban dalam kaidah Islam saling berbagi. Namun tidak hanya berbagi dengan sejumlah ribuan bungkus daging kurban saja, melainkan bagi staf – staf di Polres yang belum pernah berkorban, diatasnamakan mereka hewan – hewan yang dikorbankan itu,” kata Buher.
Sedangkan prosesi penyembelihan hewan kurban, supaya benar benar bebas dari penyakit dan sebagainya Buher mengaku melibatkan Dinas Kesehatan dan beberapa mahasiswa Brawijaya Malang, bidang kedokteran hewan.
“Kami juga melibatkan dari beberapa dokter hewan dan dari Mahasiswa , untuk meneliti keberadaannya daging – daging yang dimaksut agar benar – benar layak dikonsumsi dan bebas dari penyakit,” tandasnya.
Selain itu , tandas dia, agar bisa menghindari penyakit penumpukan sampah plastik dan penyakit yang menyerang kesehatan manusia.
Menurut Buher, terkait Go Green sendiri seringkali digunakan untuk kampanye masyarakat, yang berarti penyelamatan bumi yang saat ini sudah mengalami dan pemanasan global.
“Go Green dapat disebut pula dalam menghijaukan kembali. Jadi tanpa kantong plastik untuk mendukung ramah lingkungan,” sarannya.
Untuk itu, Buher menyarankan masyarakat yang belum mendapatkan kupon pengambilan daging kurban, selama penyediaannya daging yang dimaksut masih mencukupi, menurutnya panitia tetap bakal memberi daging – daging kurban itu.
“Dalam prosesi ini, kita tidak menggunakan kantong plastik. Ini semua untuk kembali kepada kearifan lokal dengan menggunakan dedaunan sebagai pengganti bungkus kantong plastik,” timpalnya.
Sementara itu, mahasiswa yang mengaku dari perwakilan Brawijaya Malang dibidang kedokteran yang didampingi dari beberapa dokter hewan dari Kota Batu, Debora,mengaku sangat mengapresiasi terobosan Polres Batu yang digagas Buher dalam menggunakan bungkus daging kurban dari dedaunan tersebut, alasannya.
” Ya, selain bisa menghemat, itu bagus untuk kesehatan, dengan menggunakan dedaunan dan besek,akan kembali kealam.Dengan penggunaan kantong plastik daur ulang, juga tidak baik pada kesehatan,karena mengandung bahan kimia ,”tegasnya.
Ia sangat berharap hal itu bakal menjadi budaya dan bisa dilanjutkan. “Itu karena tindakan penyelamatan bumi yang saat ini sudah mengalami kerusakan dan pemanasan global. Mari kita hidup lebih ramah lingkungan dan berbuat sesuatu yang baik untuk bumi,” serunya (Gus)
Leave a Reply