MALANG (SurabayaPost.id) – Kapolres Malang Kota (Makota) AKBP Dony Alexander menggelar cangkrukan Kamtibmas menyambut pelantikan Presiden Joko Widodo. Cangkrukan tersebut digelar di Balai RW 05 Kel Rampal Celaket Jl. Terusan Kasembon No.8_A Kec Klojen Kota Malang, Jumat (18/10/2019).
Hadir dalam Cangkru’an Kamtibmas tersebut Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander, SIK., MH, Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Inf Tommy Anderson.
Selain itu Camat Klojen, Drs. Heru Mulyono, Kapolsek Klojen, Kompol Budi Harianto, SH, Danramil Klojen, Kapten Inf. Gunawan. Lalu, Kepala Puskesmas Rampal Celaket, dr. Ali, Kasat Bimmas, AKP Nunung Anggraeni, Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Ipda Ni Made Seruni
Marhaeni, SH, PJU Polsek Klojen, Lurah se-Kota Malang, Ketua RW 05 Kel Rampal Celaket, Ir. Ahmad Winarto serta para Toga Tomas Kel Rampal Celaket.
Dalam forum tersebut membahas beberapa permasalahan. Di antaranya tentang pendataan warga yang kontrak dan kos. Selain itu terkait bahaya terorisme, program Bazis untuk santunan warga yang meninggal dunia dan alokasi dana APBD Kota Malang.
Menyikapi persoalan tersebut, Wali Kota Sutiaji mengatakan bila perpindahan penduduk sudah diatur dalam Perpres No. 98 Tahun 2018. Hal itu tentang Persyaratan dan Tata Cara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
“Kita juga harus waspada terhadap ancaman Radikalisme yang merupakan awal dari Terorisme termasuk Ajaran Agama yang menyimpang seperti ISIS,” jelas dia.
Sedangkan terkait dana santunan, kata dia, telah ada temuan. Menurut dia hal tersebut secara prosedur keliru. Makanya, dia hentikan meskipun itu baik. “Saya masih memikirkan upaya program penggantinya,” jelas dia.
Sementara itu, Kapolres Makota AKBP Dony Alexander menyampaikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, kejadian tindak pidana di wilayah Klojen menurun. Menurut dia hal itu tidak lepas dari peran serta dan bantuan masyarakat.
“Itu karena komunikasi yang baik antara masyarakat dengan aparat Kepolisian dan TNI. Jadi komunikasi itulah yang menjadi kunci kesuksesan penurunan tindak pidana khususnya curanmor, narkotika di Kota Malang,” terang dia.
Untuk itu dia berharap komunikasi masyarakat dengan Polri tidak ada jarak. “Sebab, tugas kami adalah melayani masyarakat bukan sebaliknya,” tandsnya.
Itu mengingat, kata dia, kasus kriminalitas saat ini semakin berkembang. Termasuk penggunaan medsos terkait hoax.
Karena dia mengingatkan agar selalu waspada. Alasannya, karena tidak semua yang ada di medsos itu benar. “Banyak upaya untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satunya dengan memotong-motong berita dan video,” tegas dia. (lil)
Leave a Reply