BATU (surabayapost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meresmikan Pasar Sayur tahap dua. Dengan peresmian tersebut secara otomatis pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Batu, Kota Batu tersebut beroperasi secara resmi sejak Senin (17/2/2020).
Prosesi peresmian Pasar Sayur kebanggaan masyarakat Batu itu ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti serta pemotongan tumpeng. Selain itu penyerahan kunci secara simbolis kepada salah satu perwakilan dari pedagang sayur.
Peresmian Pasar Sayur itu juga dihadiri Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama dan Dandim yang diwakili Pabung, serta beberapa utusan dari Kejaksaan Negeri Batu. Selain itu beberapa OPD di lingkup Pemkot Batu serta Sekda Kota Batu Zadiem Effisiensi dan para undangan yang lain.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan bila peresmian Pasar Sayur tahap dua tersebut sengaja dilakukan tanggal 17. “Itu karena sebagai simbol angka keramat,” jelas dia.
Dijelaskan dia jika tanggal tersebut merupakan tanggal hari kemerdekaan yang memiliki hitungan fengshui. Sebab angka 17 kalau dijumlah jadi angka 8. “Itu angka keberuntungan. Karena angka 8 tulisannya tidak terputus,” jelas dia.
Makanya dia yakini bila hal tersebut bisa berpengaruh pada rezeki pedagang. Yakni rezekinya tidak akan terputus. Sehingga Pasar Sayur diresmikan tanggal 17.
Selain itu, Dewanti, mencontohkan yang sering terjadi. Menurutnya alau pasarnya baru, pendapatannya bisa menjadi 300 kali lipat,
Keberadaan Pasar Sayur di Kota Wisata Batu ini juga diyakini Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya ini, bakal menjadi sasaran para wisatawan. Untuk itu, Dewanti berpesan agar para pedagang menjaga kebersihannya. Sehingga pasar tersebut terawat dengan baik.
Menurut dia, memang dinas terkait menyediakan anggaran untuk perawatan. Misalnya ketika terjadi bocor dan ada kerusakan yang lain. Kendati demikian ungkap dia, kalau ada atap yang bocor sedikit, pedagang diharapkan peduli untuk memperbaiki. Sehingga tidak sampai merembet dan bertambah parah.
“Jadi saya tekankan lagi harus dijaga keindahan dan kemegahan Pasar Sayur ini. Saya pesan kepada Dinas terkait, Pak Arief Setiawan dan Pak Eko Suhartono Kadis Diskumdag agar tempat sampahnya itu diletakkan di tempat yang strategis. Sehingga, pasar ini bisa tetap terjaga kebersihannya. Dan dindingnya itu harus tetap terawat dan terjaga, tolong para pedagang pasar agar tetap guyub serta bersatu,” mintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan, Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu Arilef Setiawan merasa lega. Sebab pasar yang sebelumnya kumuh kini megah dan bersih.
Dijelaskan dia bila pembangunan pasar itu menelan anggaran Rp 8,8 miliar pada tahun 2017 lalu. Itu meliputi pondasi dan kios luar 136 unit. Kemudian pekerjaan lantai dalam pasar sayur. Berikutnya pembangunan tahap kedua yang dilaksanakan tahun 2019.
Pembangunan tahap dua yang baru diresmikan ini, diuraikan seluas 3000 meter persegi. Pembangunan tersebut mencapai Rp 5 miliar.
Itu meliputi pekerjaan konstruksi dan atap. Kemudian pembangunan lapak los sebanyak 138 los. Termasuk tempat packing dan transit para pedagang sayur.
Menurut dia,jumlah kios di luar ditambah lapak los di dalam, bisa menampung 274 pedagang sayur. “Disamping itu ada 20 dan 15 kios yang dibongkar untuk memudahkan kendaraan yang keluar masuk.
Selanjutnya terang dia,dari sejumlah 20 kios yang dimaksut, ada yang satu kios belum dibongkar.
Alasannya menurut Arief karena pemiliknya sudah mengantongi legalitas kepemilikan. Sehingga Pemkot Batu harus memberi ganti rugi.
Karena itu, Arief mengaku masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
“Terkait Pasar Sayur ini ada beberapa pekerjaan yang harus dilanjutkan tahun 2020 ini. Itu sesuai dengan hasil kunjungan dari Komisi B dan Komisi komisi C dan saran dari tim ahli pembangunan. Sehingga harus segera diperbaiki.
Dia sebutkan seperti persoalan drainase. “Itu ketinggiannya perlu dilakukan penyesuaian,” katanya.
Sedangkan yang kedua, kata dia, terkait pemasangan kisi – kisi di bagian atap kanan dan kiri serta di samping kanan dan kiri. Karena, menurut dia kalau pada saat hujan, ada percikan percikan air yang masuk kedalam pasar.
“Terkait pemasangan kanopi yang menghadap keluar. Itu untuk menghindari percikan air saat hujan, dan mengurangi panasnya terik matahari. Sedangkan pintu masuk Pasar Sayur perlu dibenahi,” katanya. (adv/gus).
Leave a Reply