BATU (surabayapost.id) – Masyaa Allah! Pasar Sayur Kota Batu yang baru diresmikan tidak hanya bocor tapi juga banjir saat hujan deras, Rabu (8/4/2020). Sehingga pedagang banyak yang kalangan kabut.
Mereka tidak bisa berjualan. Sebab harus menyelamatkan barang dagangannya dari air hujan dan banjir.
Itu karena pasar yang dibangun melalui APBD Kota Batu sekira Rp 5 miliar itu atapnya banyak yang jebol. Atap yang diketahui dari bahan twinlite jebol di sisi pojok depan dan pojok belakang. Sehingga mengakibatkan terjadi banjir karena gorong-gorongnya tidak berfungsi maksimal.
Kejadian itu dibenarkan Utami penjual gorengan yang ada di area pasar sayur. “Ini saya tidak bisa berjualan karena tadi banjir sekitar pukul 15,00 wib. Selain atapnya jebol bahkan atap yang disamping karena tidak ada pengamannya maka percikan airnya juga masuk kedalam,” j3las dia.
Semula dia senang dan bangga menempati di los ini. Alasannya karena bisa beraktifitas berjualan. “Tapi kalau seperti ini jadinya saya merasa tidak tenang.Padahal baru dibangun sudah jebol dan bocor,” kata Utami.
Dengan kejadian ini menurut Utami pedagangnya kalang kabut untuk mengamankan jualannya.
“Ya bahan – bahan untuk gorengan dan kompor basah, jadi terpaksa hari ini saya tidak berjualan.Dan mudah mudahan besok tidak ada hujan,” harapnya yang diamini beberapa pedagang lainnya.
Sementara itu dari sumber lain yang tidak mau disebut namanya, terkait jebolnya atap dan terjadinya banjir itu, terlihat gorong – gorong airnya juga tidak maksimal.
“Dengan anggaran besaran miliaran rupiah yang digunakan untuk membangun,tapi seperti ini jadinya. Maka dengan kejadian ini, jangan hanya menuding kontraktornya saja yang harus bertanggung jawab. Dinas terkait dan konsultannya serta Aparat Penegak Hukum (APH ) saat itu dari Kejaksaan Negeri Batu harus juga bertanggung jawab dan jangan hanya sebatas mendampingi pada saat proses pekerjaannya saja.Kemudian lepas tangan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Batu Sri Heny Alamsari saat dihubungi terkait hal tersebut serta harus ikut bertanggung jawab dengan jebolnya atap pasar yang dimaksut.
“Ya tapi Kejaksaan kan hanya sebatas pendampingan. Kontraktornya yang mengerjakan. Jadi kontraktornya yang harus bertanggung jawab,” sergah Heny.
Selanjutnya menurut Heny bangunan tersebut seharusnya bagus dan yang baik. Dengan begitu menurut dia masih masa dalam pemeliharaan ini masih diuji. “Artinya kualitasnya harus dievaluasi kembali,” jelas dia.
Disinggung terkait kejadian ini siapa yang harus bertanggung jawab menurut dia pihak ketiga. “Itu kan dikerjakan oleh kontraktor. Nanti kita minta pertanggung jawabannya di masa pemeliharaan ini kan masih bisa diperbaiki,” ungkapnya.
Disinggung terkait besaran anggaran senilai Rp 5 miliar itu, kalau dilihat dari kejadian ini, apakah layak dia mengaku akan melakukan evaluasi.
“Ya apalagi baru kemarin diresmikan baru beberapa bulan seharusnya tidak seperti itu. Nanti kita akan tanyakan kepada para pihak sehubungan dengan bocornya itu karena faktor apa, kok sampek jebol seperti itu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui pembangunan Pasar Sayur tahap dua yang menelan besaran anggaran yang bersumber dari PAD Kota Batu yang dilaksanakan pada tahun 2019 tersebut.
Peresmiannya dilakukan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko pada Senin , 7/2/2020 yang lalu, dengan seluas 3000 meter persegi.
Pembangunan tersebut anggarannya mencapai Rp 5 miliar.Itu meliputi pekerjaan konstruksi dan atap. Kemudian pembangunan lapak los sebanyak 138 los. Termasuk tempat packing dan transit para pedagang sayur (Gus)
Leave a Reply