JAKARTA (SurabayaPost.id – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri sekaligus menerima penghargaan pada Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) Tahun 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3/20).
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mendapat penghargaan atas komitmen dan dukungan untuk pengembangan pasar rakyat yang diberikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Ditemui usai menerima penghargaan, Kang Uu mengatakan bahwa piagam penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap upaya Pemprov Jabar melalui Pasar Juara –program unggulan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag).
“Pasar rakyat ini adalah bukti bahwa Jabar sesuai visi misi melalui program Pasar Juara. Dan sekarang dapat penghargaan, artinya pasar juara yang diusung Rindu (Ridwan Kamil-Uu) sekarang sudah membuahkan hasil bersama kerja keras Dinas Indag,” ucap Kang Uu.
“Pasar rakyat ini adalah sebuah mekanisme pasar yang sangat kuat dan melibatkan masyarakat banyak. Berbeda dengan pasar yang sifatnya retail. Oleh karena itu, Pemprov Jabar terus berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada pasar tradisional,” tambahnya.
Selain itu, Kang Uu pun menuturkan bahwa pasar rakyat tradisional memiliki efek domino. Pertama adalah kuatnya pasar tradisional sebanding dengan kuatnya ekonomi rakyat.
“Kedua, pasar rakyat ada di daerah, ada di pedesaan, jadi ekonomi Jabar akan semakin merata. Ketiga, dengan belanja di pasar rakyat, (perputaran) uang akan beberapa kali dipakai transaksi oleh masyarakat,” ucap Kang Uu.
Sementara itu, Kepala Dinas Indag Provinsi Jabar M. Arifin Soedjayana yang turut mendampingi Kang Uu mengatakan, program prioritas Pasar Juara salah satunya dengan merevitalisasi fisik pasar rakyat maupun nonfisik mulai lomba hingga festival pasar.
“Untuk tahun 2019, ada tujuh pasar di enam kabupaten/kota yang kami revitalisasi. Tahun ini, ada (revitalisasi) 16 pasar di 14 kabupaten/kota. Sementara di 2021 kami anggarkan (revitalisasi) untuk 10 pasar. Semua berasal dari APBD,” kata Arifin.
“Di luar itu, setiap tahunnya itu juga ada revitalisasi pasar yang berasal dari dana pusat. Kami sinergikan semua sehingga program Pasar Juara ini bisa lebih berhasil,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Arifin, revitalisasi dalam program Pasar Juara juga bertujuan mendorong perkembangan pasar sehingga jumlah pasar dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di Jabar bisa bertambah.
“Saat ini pasar ber-SNI di Jabar baru dua, di Kota Cirebon dan Kota Depok. Itu juga salah satu alasan kenapa kami dorong revitalisasi pasar agar pasar yang memiliki SNI bisa bertambah,” kata Arifin.
“Harapannya, minimal di akhir kepemimpinan (Ridwan Kamil-Uu) pada 2024 masing-masing kabupaten/kota punya (satu) pasar SNI,” tuturnya.
Raker Kemendag dengan tema ‘Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Menuju Indonesia Maju’ sendiri dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Rabu (4/3) di Istana Negara, Jakarta.
Raker Kemendag Tahun 2020 pada 4-5 Maret 2020 ini dihadiri 450 peserta yang terdiri Pejabat Eselon I, II, jajaran Kemendag, perwakilan perdagangan di luar negeri, kepala dinas provinsi yang membidangi perdagangan, serta asosiasi dan pelaku usaha.
Beberapa agenda utama dalam raker tersebut yakni penguatan koordinasi dan sinergi untuk relaksasi kebijakan dan prosedur ekspor dan impor untuk mendorong ekspor, meningkatkan investasi, serta menstabilkan kondisi perekonomian Indonesia. (hjb)
Leave a Reply