MALANG (SurabayaPost.id) – Kedungkandang akan dijadikan sebagai ibunya kedua dari Kota Malang. Hal itu diungkapkan Wali Kota Sutiaji kala memberikan arahan secara virtual dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kedungkandang pada Kamis (04/02/2021).
Menurut dia, pembangunan di wilayah Kedungkandang terus bergeliat. “Kami akan konsentrasikan pembangunan di Kedungkandang. Kami ingin nanti membuat alun-alun di Kedungkandang. Jadi setelah jembatan Kedungkandang selesai, ini banyak investor yang melirik Kedungkandang,” ungkap Walikota Sutiaji.
Dengan adanya mobilitas ke Kedungkandang, lanjutnya, diharapkan dapat menguatkan perekonomian di kecamatan tersebut. Rencana pembangunan Alun-Alun Kedungkandang sendiri menjadi upaya pemerintah memeratakan akses terhadap ruang publik. Sekaligus menghadirkan daya tarik wisata yang turut mendorong pemulihan ekonomi. Hal ini dapat disinergikan dengan potensi pariwisata yang ada seperti Kampung Tematik, makam Ki Ageng Gribig maupun wisata air Rolak.
“Kalau nanti itu (pembangunan, red) kita kejar, maka nanti Kedungkandang akan menjadi ibukota Malang yang kedua,” pungkas Walikota Sutiaji. Hal ini sejalan dengan kondisi Kedungkandang sendiri yang telah memiliki Pusat Perkantoran Terpadu, Islamic Center, GOR Ken Arok, hingga akses Exit Tol.
Dalam Musrenbang tersebut, setidaknya ada 1.125 usulan untuk pembangunan tahun 2022 yang disampaikan. Sementara itu, Camat Kedungkandang, Donny Sandito, menyampaikan bahwa tahun sebelumnya, usulan kegiatan yang terakomodir di wilayah Kedungkandang adalah yang tertinggi di Kota Malang. “Jumlah kegiatan usulan Musrenbang yang terakomodir di Kedungkandang itu yang paling tinggi. Untuk tahun 2020 kita mencapai tiga puluh satu persen kegiatan yang terakomodir,” tuturnya. (Lil)
Leave a Reply