MALANG (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang Drs H Sutiaji melakukan sidak ke Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Citra Karya Sejati (CKS), Sabtu (11/6/2021). Sidak ini dilakukan menyusul kasus lima calon PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang semuanya perempuan kabur dari penampungan pada hari Rabu, 9 Juni 2021 yang lalu.
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, Camat Kedungkandang Prayitno dan Kabag Humas Donny Sandito. Mereka berkeliling melihat dari dekat aktifitas yang ada di dalam gedung yang terletak di Jalan Rajasa, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dalam sidak ini, Walikota Sutiaji melihat legalitas, SOP dan kontrak PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang ada. Secara Legalitas ternyata ada 2 yaitu sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). “Dari kedua-duanya itu legal, bahwa anak yang ada disini tidak tiba-tiba, mulai awal basicnya kebutuhan” ujar Pak Aji panggilan Walikota Malang (12/6/2021).
“Tidak hanya tanya ke GM dan manajemen, tapi saya klarifikasi ke anak-anak. Tidak percaya begitu saja, saya melihat fasilitas, benar enggak ada. Disana ada pengajaran, saya lihat memang iya ada, ” ujar Walikota Sutiaji.
Selanjutnya terkait kasus yang terjadi tersebut karena provokasi dari luar. “Informasi yang bisa di tracking dan sudah masuk ranah kepolisian adalah karena provokasi dilihat dari jejak digital PMI” tambah Pak Aji.
“Jangan memberikan konotasi yang jelek terhadap kegiatan-kegiatan semacam ini karena sesungguhnya disini membantu masyarakat yang kepingin kerja di luar. Dan ini adalah pejuang-pejuang devisa negara juga” tambah Walikota Sutiaji.
Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso menambahkan informasi terkait ketenagakerjaan. “Seperti yang teman-teman liat, sekarang ini sedang berlangsung ada dari pengawas ketenagakerjaan dan penyidik ketenagakerjaan yang sedang melakukan proses periksanya, dari provinsi dan pusat” ujarnya
General Manager PT CKS, Imelda menjelaskan bahwa kelima calon PMI yang kabur tersebut terindikasi diprovokasi.“Saya ada bukti otentik. itu dalam bentuk chatingan dan voicemail dari yang mengajak. Bahkan nomor telepon orang tersebut. Nah temuan-temuan ini sudah saya berikan pihak berwajib untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.(Lil)
Leave a Reply