GRESIK (SurabayaPost.id)–Kegeraman Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani tidak bisa dibendung saat mendengar kabar pernikahan manusia dengan kambing di pesanggrahan yang diduga milik anggota DPRD Gresik dari Fraksi Nasdem. Menantu KH Agus Ali Masyhuri ini menyebut ritual pernikahan (manusia dan hewan) yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, pada Minggu (5/6) itu adalah ritual jahiliyah, laknatullah dan menjijikkan.
“Itu (manusia nikah dengan kambing) jahiliyah, laknatullah dan menjijikkan (orang yang menikahkan maupun yang dinikahkan). Silahkan dijabarkan sendiri (manusia) jahiliyah itu apa,” kata Bupati Gresik Fandi Akhamd Yani saat di tanya wartawan terkait kabar pernikahan manusia dengan kambing, usai paripurna di Gedung DPRD Gresik, Senin (6/6)
Kecewanya lagi, tempat dan yang memfasilitasi adalah seorang wakil rakyat yang seharusnya memberi tauladan bukan sebaliknya memberikan tontonan menjijikan. “Mencoreng wajah Gresik sudah pasti. Makanya ini bukan hanya disayangkan, mestinya tidak boleh terjadi. Ini prilaku manusia jahiliyah. Jabarkan sendiri saja yang saya katakan seperti apa manusia jahiliyah itu,” ungkap Gus Yani panggilan akrabnya sembari menggelengkan kepala.
Terkait dengan kerlibatan anggita DPRD, Gus Yani menyerahkan sanksinya kepada Badan Kehormatan DPRD Gresik sesuai mekanisme yang berlaku. “Biar DPR sendiri yang menyelesaikan soal moralitas anggotanya. Mekanismenya DPR yang tahu. Bukan (saya) hanya kecewa, karena seluruh warga Gresik pasti marah mendengar kabar ini,” tegasnya sembari memasuki mobil dinas untuk kembali ke Kantor Bupati Gresik Jl Wahidin Sudirohusodo.
Muhammadiyah Dan NU : Perilaku Menyimpang Yang Merusak Ajaran Agama !
Ketua PCNU dan Muhammadiyah Kabupaten Gresik meminta Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik secepatnya turun tangan untuk melakukan pembinaan.
Dihubungi, Senin (6/6/2022) malam, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Drs Mohammad In’am, MPdI, menegaskan, perilaku pernikahan antara seorang pria dengan kambing betina itu benar-benar di luar nalar akal sehat. Selain sebagai bentuk penyimpangan, jika dibiarkan kasus itu berpotensi merusak ajaran agama yang benar, yang diketahui sangat menjunjung akal sehat.
“Karena itu, selain agar pelakunya cepat bertobat, pihak berwenang dalam hal ini Kemenag harus cepat turun tangan. Saya khawatir, kalua tidak secepatnya ditangani, reaksi masyarakat di lapangan dikhawatirkan malah bikin suasana lebih keruh. Lha wong sing ayu-ayu jik akeh, kok milih wedhus (Wanita yang cantik-cantik masih banyak, kok memuilih kambing). Ini kan penyimpangan jelas menyesatkan,” ujar In’am.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris PCNU Gresik, Moh. Syifa’ul Fuad, sepakat bahwa kasus pernikahan antara seorang pria di Benjeng dengan seekor kambing merupakan bentuk penyimpangan perilaku yang harus diluruskan kembali. Meski demikian, lanjut Gus Syifa’, sapaan akrabnya, PC NU dalam bersikap dan bertindak lebih mengedepankan kepentingan mengedukasi kepada masyarakat, khususnya pelaku penyimpangan tersebut.
“Kalau kejadian itu untuk kepentingan konten medsos, saya minta secepatnya dihapus. Tetapi, kalau video dan sudah viral itu orientasinya mengandung ajaran sebuah faham, maka pihak berwenang dalam hal ini Kemenag harus cepat turun tangan dan melakukan pembinaan,” tandas Gus Syifa’.
Sepakat dengan In’am, Gus Syifa’ juga mengkhatirkan reaksi masyarakat di lapangan jika pemerintah tidak secepatnya bertindak. Sebab, bisa jadi respon masyarakat beragam, yang jika tidak secepatnya diantisipasi malah jadi masalah berkepanjangan.
“Selain itu, saya minta pimpinan dewan (DPRD Gresik, Red) juga harus serius mendalami kasus ini. Sebab, di dalamnya juga ada anggota dewan yang memfasilitasi pernikahan aneh itu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Warga Gresik dihebohkan dengan ritual pernikahan antara manusia dengan kambing. Video pernikahan nyeleneh tersebut diunggah ke kanal youtube dengan judul “Viral ! Video Pria asal Gresik Menikahi Seekor Domba, Alasannya Dapat Wangsit”.
Disebutkan, pernikahan yang menggegerkan warga Gresik itu, terjadi di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, pada Minggu (5/6/2022). Pengantin pria adalah warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, bernama Saiful Arif (44), yang menikahi seekor kambing betina yang yang disimboliskan sebagai anak dari Sri Kinasih dan diberi nama Sri Rahayu bin Bejo.
Pernikahan itu difasilitasi salah satu anggota DPRD Gresik dari Partai Nasdem yang diduga pemilik Pesanggrahan di Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng.
Leave a Reply